PJ Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono saat menyerahkan Penghargaan IBangga kepada  Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, pada puncak peringatan Hari Keluarga Nasional ke XXXI Provinsi Jawa Timur, di Jatim Expo Convention Exhibition Surabaya, Rabu (10/7/2024).

LAMONGAN | duta.co – Pembangunan yang dilakukan Pemkab Lamongan untuk meningkatkan kualitas ketahanan keluarga tidak sia-sia. Selain dapat meningkatkan kualitas ketahanan keluarga, berkat kerja keras ini, Pemkab Lamongan berhasil menyabet penghargaan IBangga (Indeks pembangunan keluarga) award 2024 (penilaian kegiatan 2023).

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh PJ Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono kepada Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, pada puncak peringatan Hari Keluarga Nasional ke XXXI Provinsi Jawa Timur, di Jatim Expo Convention Exhibition Surabaya, Rabu (10/7/2024).

Bupati Yuhronur Efendi mengungkapkan, penghargaan ini merupakan bentuk keseriusan Kabupaten Lamongan dalam membangun kualitas ketahanan keluarga.

“Alhamdulillah ikhtiar dan kerja keras kita dalam membangun kualitas ketahanan keluarga mendapatkan apresiasi. Memang pembangunan keluarga menjadi akselerator mewujudkan pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing. Dengan SDM yang unggul maka akan mampu melanjutkan pembangunan Lamongan di masa depan,” tuturnya.

Bukan hanya penghargaan IBangga award saja, kata Pak Yes sapaan bupati Lamongan ini,  capaian pembangunan ketahanan keluarga di Kabupaten Lamongan juga terbilang sukses. Karena tercatat pada indeks pembangunan keluarga Kabupaten Lamongan tahun 2023 menempati angka 64,8%, di atas rata-rata Jawa Timur yaitu 61,8%.

“Pengukuran Ibangga dilihat melalui dimensi ketentraman, kemandirian, dan kebahagiaan untuk menggambarkan peran dan fungsi keluarga di sebuah wilayah. Ketiga dimensi tersebut sudah tercakup dalam 5 misi yang diusung Kabupaten Lamongan, tepatnya pada misi nomor 2 yakni sumber daya unggul dan berdaya saing dan misi nomor 4 yaitu harmonisasi dan kesejahteraan sosial. Wujud nyata kualitas ketahanan keluarga di Lamongan juga terbukti pada capaian indeks pembangunan keluarga,” terangnya.

Lebih jauh disampaikan Pak Yes, realisasi dimensi ketentraman yang terdiri dari kegiatan ibadah, legalitas keluarga, jaminan kesehatan, keharmonisan keluarga yang relevan dengan program Yakin Semua Sejahtera, 100% layanan berkualitas, Lamongan Sehat, dan Perintis (Pendidikan terintegrasi dan gratis).

Sedangkan pada dimensi terdapat interaksi keluarga dan interaksi sosial yang linier dengan program prioritas Yakin Semua Sejahtera, Perintis, dan Lamongan Sehat. Dan pada dimensi kemandirian meliputi pemenuhan kebutuhan dasar, jaminan keuangan, keberlangsungan pendidikan, kesehatan keluarga, dan akses media online relevan dengan program prioritas Yakin Semua Sejahtera, UMKM naik kelas, Perintis, Lamongan Sehat, 100% layanan publik berkualitas.

Kontribusi menjaga ketahanan keluarga, salah satunya juga diwujudkan melalui penurunan angka stunting. Pada hal ini, Kota Soto berhasil merealisasikan target penurunan angka stunting. Pada tahun 2023 angka stunting di Kabupaten Lamongan turun menjadi 9,4% dari angka 27,5%.

Ditegaskan oleh Kepala BKKBN Nasional Hasto Wardoyo bahwa komitmen penurunan angka stunting sebagai bagian peningkatan kualitas keluarga, harus dibarengi dengan peningkatan kualitas kejiwaan atau psikis masyarakat. Karena dengan kondisi psikis yang sehat, dipastikan akan melahirkan pola pikir hingga tindakan yang positif.

“Saya apresiasi akan adanya penurunan kasus stunting. Saya tekankan bahwa peningkatan kualitas psikis masyarakat juga harus ditingkatkan. Agar dapat menekan kasus pernikahan dini, perceraian, hingga konflik keluarga lainnya,” tegas Hasto Wardoyo.

Pada kesempatan yang sama, PJ Gubernur Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono meminta agar Bupati/Walikota terus menggalakkan pembangunan kualitas keluarga. Karena keluarga merupakan unit analisis terkecil di dalam masyarakat, yang mampu memberikan dampak pada pembangunan nasional. (dam)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry