JAKARTA | duta.co – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan berharap agar ‘Annual Meeting International Monetary Fund-World Bank’ (IMF-WB) 2018, yang akan digelar 8-14 Oktober mendatang di Bali, bisa melahirkan output signifikan bagi perekonomian dunia.

“Ada dua perihal diadakannya IMF-WB. Yang pertama harapannya dapat melahirkan out put yang strategis mengenai perekonomian dunia, yang akan menguntungkan Indonesia. Kedua Indonesia akan menghemat anggaran agar tidak terlalu wah, justru kami akan membuat output yang lebih wah,” ujarnya usai Rakor Panitia Nasional IMF-WB 2018, di Kementerian Keuangan, Senin (4/6/2018).

Menurut Luhut, saat ini proses persiapan sudah mencapai 77 persen. Belum ada hambatan berarti dalam prosesnya. Persiapan yang sudah didiskusikan seperti keamanan, visa, beacukai, kesehatan, digital ekonomi, sampai dengan perihal pariwisata.  “Tidak ada hambatan yang begitu berarti, semua bidang-bidang terkait berjalan dengan baik,” katanya.

Luhut mengatakan, panitia sudah melakukan koordinasi dengan Polda Bali untuk pengamanan. “Saya sudah bicara dengan Kapolda Bali untuk dapat menguasai keamanan. Dengan adanya undang-undang anti terorisme sudah bagus, menurut saya polisi sudah paten. Sehingga kita dapat melakukan tindakan lebih awal. Saya kira ini sudah sangat baik,” tuturnya.

Sementara terkait transportasi Luhut menyatakan seluruh penerbangan tidak ada masalah. Dikarenakan, Garuda Indonesia sudah berkomitmen untuk menambah kapasitas kursi dan juga jadwal penerbangan.

“Garuda sudah menambah jadwal penerbangan, memang kemarin ada sedikit komunikasi yang kurang bagus, namun kita semua sudah sepakat untuk kepentingan nasional,” terangnya.

Dalam hal ini Menko Luhut juga menjelaskan tentang persiapan ASEAN Leader Gathering yang masih sesuai dengan jadwal pelaksanaan. ASEAN Leader Gathering diatur oleh Menteri Luar Negeri, dan beberapa Negara sudah mengkonfirmasikan akan hadir pada acara tersebut.

Sementara itu Menteri Keuangan Sri Mulyani menambahkan, dalam forum IMF-WB 2018 ini akan dibahas mengenai isu-isu terkait pembangunan global. Kemudian meningkatkan investasi di negara-negara anggota, pengelolaan urbanisasi, kemajuan teknologi untuk pembangunan, pembiayaan asuransi dan lainnya.

“Pertemuan ini nantinya akan membahas tentang tantangan perekonomian global agar tetap kondusif. Oleh karna IMF-WB dihadapkan pada situasi ekonomi global yang mengalami perubahan yang cukup besar,” tambahnya.

Sementara Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan event ini dapat bermanfaat untuk Indonesia dan juga dunia. Untuk hal yang terkait dengan isu-isu IMF-WB diharapkan Indonesia dapat mengatur isu moneter, sehingga bisa mengawal transisi perekonomian dunia.

“Yang kita usung dalam IMF-WB, Indonesia dapat menunjukan suatu peran yang signifikan bagi perekonomian utamanya perekonomian global,” tandasnya.

Rapat Koordinasi kali ini dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur BI Perry Warjiyo, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Kepala BKPM Thomas Lembong, Pemda Bali dan perwakilan K/L terkait lainnya. Sebagai tindak lanjut akan dilakukan Rapat Koordinasi lanjutan, direncanakan berlangsung pada bulan Juli 2018. (Bdr)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry