SURABAYA | duta.co – Kondisi infrastruktur desa di beberapa daerah di Jatim, nampaknya masih perlu mendapat perhatian Pemprov Jatim. Terlebih masih banyak ditemui jalan poros desa, khususnya di Kabupaten Bojonegoro yang kondisinya sangat memprihatinkan.

Di samping itu masyarakatnya juga masih tertinggal akibat transportasi dan distribusi barang dan orang terhambat.

Kondisi infrastruktur jalan poros desa yang demikian parah itu disaksikan langsung anggota DPRD Jatim dapil Bojonegoro-Tuban, Afwan Maksum saat melakukan reses di Desa Deling Kecamatan Sekar Kabupaten Bojonegoro beberapa waktu lalu.

Ironisnya lagi, kata politisi asal PDI Perjuangan ini, kondisi tersebut sudah berlangsung bertahun-tahun. Padahal masyarakat sudah berulangkali mengadukan tapi tak kunjung ada perbaikan.

“Saya temui langsung kerusakan infrastruktur parah saat kegiatan reses minggu lalu. Fakta ini sangat miris, karena menurut warga telah berlangsung bertahun-tahun tanpa perbaikan,” ujar Afwan Maksum saat dikonfirmasi Senin (26/11/2018).

Sikap abai tersebut, kata Afwan harusnya menjadi tanggungjawab pemerintah mulai tingkat desa hingga pemerintah pusat. Apalagi, sejak ada Undang-Undang Desa, semua desa telah mendapat alokasi anggaran desa setiap tahun dari APBN dikisaran hampir Rp1 miliar. Belum lagi dari APBD Kabupaten juga mengalokasikan Anggaran Dana Desa setiap tahunnya bisa ratusan juta.

“Dana-dana bantuan untuk desa itu selama ini digunakan untuk apa saja, masak kondisi jalan poros desa yang hancur dibiarkan begitu saja. Kalau tak mencukupi ya sudah seharusnya minta dialokasikan melalui APBD setempat,” terangnya.

Lebih jauh anggota Komisi B ini menuturkan bahwa warga Desa Deling sangat terisolasi karena jalan poros desa dengan kecamatan juga terputus. Bahkan puskesmas terdekat yang ada di Kecamatan berjarak 5 kilometer sulit dijangkau warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

“Warga juga bercerita banyak warga yang meninggal di perjalanan karena terlambat mendapatkan pelayanan medis. Bahkan ibu hamil tua terpaksa menginap berhari-hari di puskesmas karena khawatir kalau di rumah sulit mendapat pertolongan bidan akibat sulitnya jalur transportasi,” ungkap Afwan.

Menanggapi keluhan warga seperti itu, Afwan berjanji akan memperjuangkan supaya jalan poros desa segera diperbaiki baik melalui Pemkab Bojonegoro maupun Pemprov Jatim. “Sejatinya masalah perbaikan jalan poros desa itu tak terlalu sulit untuk direalisasikan. Pasalnya, APBD Kabupaten Bojonegoro sangat besar sehingga sangat mampu mengatasi persoalan itu,” katanya.

Di sisi lain, di Bojonegoro juga banyak perusahaan besar penanaman modal asing (pma) khususnya yang bergerak di sektor migas. “Kalau APBD Bojonegoro tak mampu mengatasi, khan bisa minta bantuan CSR perusahaan Migas dialokasikan untuk membantu perbaikan jalan poros desa Deling. Ini masalah goodwill pemerintah setempat, kalau tahun depan tak terealisasi, saya akan perbaiki dengan dana pribadi,” sindir Afwan. (ud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry