SIDOARJO | duta.co – Kabar soal diperiksanya Calon Bupati Sidoarjo nomor urut 2, Achmad Amir Aslichin menghiasi media online. Misalnya, berita portal banggasidoarjo.id dan bidiknasional.com. Kedua berita ini telah menyasar sejumlah media sosial.
Judulnya blak-blakan ‘Cabup Achmad Amir Aslichin (Mas Iin) Diperiksa KPK’, tulis banggasidoarjo.id edisi 12 November 2024 dengan menampilkan gambar orang seperti Mas Iin sedang memasuki Kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jatim di kawasan Juanda, Sidoarjo.
Sementara bidiknasional.com menurunkan judul berita ‘KPK Periksa Cabup Sidoarjo Achmad Amir Aslichin, Perkara Dugaan Korupsi Dana Hibah’. Wesite ini menurunkan gambar Mas Iin dengan watermark bidiknasional.com. Isinya, mirip, pemeriksaan terkait dugaan tindak pidana korupsi terkait Pengurusan Dana Hibah untuk Kelompok Masyarakat (Pokmas) dari APBD Provinsi Jatim tahun anggaran 2021–2022. Bedanya, di berita ini, ada jawaban Mas Iin.
“Tidak kaget kalau viral. Kabar ini, memang penting bagi warga Sidoarjo. Saya yakin warga Sidoarjo akan lebih hati-hati dalam memilih Cabup Cawabup 27 Nvember 2024 mendatang. Kita punya pengalaman, 3 bupati Sidoarjo berturut-turut masuk penjara gegara korupsi,” tegas Gus Yusuf panggilan akrab H Yusuf Hidayat, Sekjen BAGUS (Barisan Gus dan Santri) Jawa Timur kepada duta.co Selasa, (12/11/2024).
Seperti diberitakan banggasidoarjo.id, Senin (11/11/2024), KPK memang menjadwalkan pemeriksaan terkait dugaan tindak pidana korupsi terkait Pengurusan Dana Hibah untuk Kelompok Masyarakat (Pokmas) dari APBD Provinsi Jatim tahun anggaran 2021–2022.
Pemeriksaan dilakukan di Kantor BPKP Perwakilan Provinsi Jatim di Jl. Raya Bandara Juanda No. 38 Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. Baik pihak swasta maupun anggota DPRD Jatim periode 2019 -2024 diperiksa. Salah satunya, Calon Bupati Sidoarjo nomor urut 2 Achmad Amir Aslichin.
Juru bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto mengatakan, hari ini Senin 11 November 2024, tim penyidik memanggil 12 orang sebagai saksi. “Pemeriksaan dilakukan di Kantor BPKP Perwakilan Provinsi Jatim, Jalan Raya Bandara Juanda nomor 38, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur,” kata Tessa kepada wartawan, Senin siang, 11 November 2024.
Jumat, 12 Juli 2024 kemarin, KPK resmi mengumumkan pengembangan kegiatan tangkap tangan yang dilakukan terhadap Sahat Tua Simanjuntak selaku Wakil Ketua DPRD Jatim periode 2019-2024 dkk pada Desember 2022 lalu. Di mana, KPK telah menerbitkan Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) pada Jumat, 5 Juli 2024, dengan menetapkan 21 tersangka. Namun demikian, KPK belum resmi mengungkapkan identitas para tersangka dimaksud.
Jawaban Ms Iin
Menurut Mas Iin, ia memenuhi panggilan KPK serta tiba di kantor BPKP sekitar pukul 13.00 WIB. Selain itu, ia juga menyatakan bahwa pemeriksaannya berfokus pada kasus tiga tersangka mantan pimpinan DPRD Jawa Timur.
“Saya diundang KPK untuk hadir pada pukul 13.00, namun baru mulai sekitar pukul 05.00 kurang, pemeriksaan itu berlangsung setidaknya satu jam,” ujar Mas Iin kepada bidiknasional.com, setelah diperiksa KPK.
Menurut Mas Iin, pemeriksaan ini terkait kasus yang menyeret sejumlah mantan pimpinan DPRD Jawa Timur. Di mana, sebelumnya KPK menetapkan 21 tersangka dalam kasus pengurusan dana hibah Pokmas, yang disebut-sebut melibatkan beberapa pejabat dan tokoh politik di Jawa Timur.
Ketua Umum JCW (Java Corruption Watch) Sigit Imam Basuki ST, berkomentar, keseriusan KPK ini patut diacungi jempol. Menurut Sigit, korupsi itu memiliki daya rusak yang sangat besar. Pembangunan Kabupaten Sidoarjo menjadi lemot gegara korupsi. Pun kesejahteraan guru ngaji, pendidikan formal serta kesehatan tidak maksimal, juga karena duitnya belok ke kantong koruptor. “Ini harus kita lawan,” tegasnya.
Karena itu, tegas Sigit, rakyat harus bangkit, harus paham cara mengawal APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Jangan mau dibujuki. “Jangan sampai warga malah disuruh urunan, acaranya dipakai kampanye. Kok tega amat. Benih-benih buruk ini, harus kita lawan,” tegasnya.
Baik Sigit maupun Gus Yusuf, mengaku yakin, bahwa, warga Sidoarjo lebih paham dalam memilih siapa calon bupati Sidoarjo yang layak memimpin Kota Udang ini. “Bagi saya, sudah cetho welho-welho (kelihatan terang benderang red.), bahwa, pasangan BAIK (Subandi-Mimik red) yang terbaik,” tegas Gus Yusuf santri PP Tebuireng, Jombang, yang mengaku bukan tim relawan BAIK. (mky)