CENDERAMATA. Mas Pj didampingi Kepala Dinkes P2KB dr Farida Mariana M.Kes menerima cenderamata dari Direktur RSUD dr Wahidin Sudirohusodo Sulaiman Rosyid. (DUTA.CO/YUSUF W)

MOJOKERTO | duta.co – RSUD dr Wahidin Sudirohusodo Kota Mojokerto menyelenggarakan kegiatan Pembinaan SDM dengan tema ‘Pelayanan Prima pada RSUD dr Wahidin Sudirohusodo Kota Mojokerto. Kegiatan diselenggarakan di Aula Lantai 2 RSUD dr Wahidin Sudirohusodo, Kamis (17/10/2024).

Pj Wali Kota Mojokerto M Ali Kuncoro menjelaskan, ada formula yang harus diketahui sebagai standar bagaimana bisa memberikan pelayanan prima atau service exellent.

Sosok yang akrab disapa Mas Pj mengistilahkan standar pelayanan tersebut sebagai JAS atau 7A + S. “Kalau orang mengenakan jas kan kelihatan rapi dan jas dipakai saat acara formal,” katanya.

A yang pertama adalah ‘attitude’ atau sikap. “Kita mesti punya sikap yang baik dalam melayani. Tutur kata kita, menyapa dengan baik, dan yang terpenting sikap baik ini harus muncul dari pikiran kita, sikap yang baik muncul dari pikiran yang baik,” katanya.

“Hati-hati dengan pikiranmu karena akan berpengaruh terhadap perbuatanmu, hati-hati dengan perbuatanmu karena akan berpengaruh terhadap perilskumu, hati-hati dengan perilakumu karena akan berpengaruh dengan kebiasaanmu, dan hati-hati dengan kebiasaanmu karena akan berpengaruh dengan masa depanmu,” imbuhnya.

A yang ke dua adalah ‘action’ atau tindakan. Kecepatan merespon sesuatu itu penting. “Tiap hari permasalahan pelayanan semakin rumit, apalagi dihadapkan pada digitalisasi dan teknik informasi, kita harus merespon itu. Yang merasa tidak mampu harus menambah kemampuannya,” jelasnya.

A yang ke tiga adalah ‘ability’ atau kemampuan. “Kan panjenengan masuk ke sini (RSUD) kan sudah punya skill. Kemampuan ini kalau memuaskan pelayanan, yang lebih kuat di soft skill-nya,” ujarnya.

Kemudian adalah ‘accountability’ atau pertanggungjawaban. “Jadi, apa yang kita lakukan bisa dipertanggungjawabkan karena ada SOP-nya. Memberikan pelayanan juga harus tepat sasaran, punya jam kerja, dan semuanya harus sesuatu dengan SOP,” tandasnya.

Berikutnya adalah ‘attention’ atau perhatian. “Beda lo bicara dengan hati dan bicara tidak dengan hati, gestur itu tidak bisa dibohongi,” katanya.

Yang terakhir adalah ‘sympathy’ atau simpati. “Kalau panjenengan letakkan perasaan ini persis pada orang yang diajak bicara, gak ada pelayanan yang tidak prima,” tandasnya.

Lebih jauh dijelaskan tipe atau cara bagaimana memberikan pelayanan prima. Tipe tersebut yakni memberikan sapaan yang ramah, memberikan waktu tunggu yang tidak panjang, responsif dan kreatif, melakukan suevie, meningkatkan kejujuran dan kepercayaan, dan pembiayaan yang wajar.

Sedangkan yang diharapakan masyarakat yakni better (lebih baik), faster (lebih cepat), newer (ada hal baru), cheaper (lebih murah), dan simpler (lebih sederhana).

Sedangkan Direktu RSUD dr Wahidin Sudirohusodo, Sulaiman Rosyid mengatakan, kegiatan ini diadakan untuk memberikan motivasi dan semangat kepada pegawai RSUD dr Wahidin Sudirohusodo untuk lebih memberikan pelayanan yang prima.

“Semoga nanti apa yang disampaikan oleh Pak Pj dapat memberikan motivasi dan semangat kepada pegawai RSUD dr Wahidin Sudirohusodo, dan semoga yang telah disampaikan Pak Pj dapat diamalkan,” katanya. (ywd)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry