HEARING: Komisi III DPRD Kota Mojokerto menggelar RDP (hearing) dengan Dinas P dan K terkait rencana pembelajaran tatap muka. DUTA/YUSUF W

MOJOKERTO| duta.co  – Pascauji coba yang dilakukan pada November tahun lalu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kota Mojokerto kembali merencanakan pembelajaran konvensional atau tatap muka. Namun kapan pembelajaran konvensional tersebut akan dimulai, masih menunggu restu dari wali kota sebagai ketua gugus tugas Covid – 19.

Hal ini terungkap saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPRD Kota Mojokerto dengan Dinas P dan K Kota Mojokerto di ruang rapat DPRD Kota Mojokerto, Jalan Gajah Mada 145, Kamis (18/2/2021).

“Kapan akan dimulai, kami masih menunggu persetujuan dari gugus tugas. Nanti Bu Wali sendiri yang akan menyampaikan. Surat permohanan persetujuan dari gugus tugas kami sampaikan hari ini,” ujar Kepala Dinas P dan K Kota Mojokerto Amin Wachid.

Saat ini Dinas P dan K bersama sekolah sedang mempersiapkan berbagai peralatan untuk memenuhi protokol kesehatan (prokes). “Peralatan saat uji coba kan sudah ada. Nanti juga disediakan termogun,” katanya.

Sedang persetujuan dari wali murid disampaikan langsung kepada wali murid melalui google dokument.

“Dinas melarang sekolah mengumpulkan wali murid. Kalau dulu saat uji coba, surat persetujuan wali murid kan disampaikan melalui komite sekolah dan paguyuban kelas. Namun demikian, wali murid sudah kami undang untuk melihat sekolah, ” jelasnya.

Sesuai rencana, lanjutnya, sebenarnya pembelajaran tatap muka ini dimulai pada bulan Januari lalu sebagai kelanjutan dari uji coba yang sudah dilakukan.

“Ya karena muncul klaster liburan sekolah maka pembelajaran tatap muka ditunda,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kota Mojokerto Agus Wahyudi mengatakan, Komisi III mendorong agar pembelajaran tatap muka segera terlaksana.

“Komisi III setuju jika pembelajaran konvensional ini dilaksanakan. Bahkan Komisi III mendorong agar segera terwujud, dengan syarat memenuhi prokes,” tandasnya.

Sedangkan Anggota Komisi III DPRD Kota Mojokerto Deny Novianto mengatakan,  pihaknya banyak mendapat pengaduan dari masyarakat, meminta agar pembelajaran tatap muka dimulai lagi.

“Makanya kami mendorong agar pembelajaran tatap muka segera dimulai. Kalau tatap muka kan riil dapat ilmu. Kalau daring belum tentu, iya kalau belajar daring, kalau tidak,” katanya.

Menurut Ketua DPD Partai Demokrat Kota Mojokerto ini, bangsa ini sudah kehilangan satu generasi karena sekolah tutup akibat pandemi Covid – 19.

“Jangan sampai anak-menjadi bodoh karena pembelajaran hanya dilakukan dengan daring,” katanya khawatir.ỵwd

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry