SURABAYA | duta.co –Bukan hanya pekerja formal yang bisa menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek), namun pekerja informal pun sangat bisa.
BPJamsostek Kantor Cabang Surabaya Darmo pun mengajak masyarakat pekerja sektor informal untuk mendaftarkan diri menjadi pesert.
Kepala BPJamsostek Surabaya Darmo, Imron Fatoni mengatakan seluruh pekerja baik formal maupun informa atau pekerja mandiri berhak untuk mendapatkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.
“Setiap profesi pasti memiliki risiko kerja yang dapat terjadi kapanpun dan dimanapun, termasuk bagi pekerja informal atau pekerja mandiri yang tidak dipekerjakan oleh badan usaha,” kata Imron, Jumat (24/02/2023).
Perlindungan yang ditawarkan oleh BPJamsostek bagi pekerja mandiri yaitu program Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
“Pekerja mandiri cukup menyisihkan uang sebesar Rp36.800,- untuk mendapatkan 3 program perlindungan tersebut” jelas Imron.
Manfaat yang didapatkan oleh pekerja mandiri adalah apabila terjadi risiko kecelakaan kerja maka peserta akan mendapatkan biaya pengobatan sampai sembuh sesuai diagnosis dokter. Selain itu manfaat program JHT peserta menerima uang tunai apabila memasuki masa pensiun, mengalami cacat total tetap atau meninggal dunia.
Sedangkan manfaat JKM berupa manfaat uang tunai. Ini diberikan kepada ahli waris ketika peserta meninggal dunia bukan akibat kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja.
“Para pekerja mandiri dapat mendaftarkan diri melalui aplikasi JMO (Jamsostek Mobile) di playstore atau apple store atau dapat datang langsung ke kantor BPJamsostek Surabaya Darmo,” jelas Imron.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan dapat mendaftarkan perlindungan jaminan sosial kepada para pekerja rentan disekitar kita dalam sektor bukan penerima upah (BPU) yang secara langsung juga mendukung gerakan SERTAKAN (Sejahterakan Pekerja Sekitar Anda).
Melalui aplikasi JMO, Imron berharap akan semakin memudahkan dan menjawab kebutuhan peserta BPJamsostek. ril/end
