PERSEMAIAN BIBIT: Tempat Persemaian Beberapa Bibit di wilayah PT BSI (duta.co/jamhari)

BANYUWANGI | duta.co -Siapa bilang PT BSI tidak peduli lingkungan dikawasan 7 bukit Tumpangpitu di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. PT BSI siap melakukan reboisasi. Setelah ribuan berbagai jenis pohon, karena ditebangi demi penambangan emas, kini ribuan pohon sudah disiapkan untuk ditanam kembali sebagai pohon pengganti. Namun, penanamnya dilakukan sebelum masa hujan.

Ribuan pohon yang siap ditanam kembali itu, pihak PT BSI memproduksi bibit tanaman untuk kemudian ditanam di lokasi yang sudah tidak aktif lagi. Di sini kita lakukan persemaian beberapa bibit, pertama yang tumbuhnya cepat atau pioneer seperti sengon, jabon. Termasuk juga melakukan pembibitan tanaman lokal asli yang ada di tujuh bukit ini. Ada juga beberapa tanaman keluarga dari beringin, termasuk tanaman lain yang cukup banyak kita tanam di sini.

“Nanti kita bisa lihat berapa sih jumlahnya dan lebih jelasnya jenis tanaman yang kita lakukan persemaian di sini. Tanaman yang kita semai di sini pada saat dia sudah mencapai cukup tinggi kurang lebih 60 cm sampai 1 m, kemudian kami bawa  ke lokasi-lokasi yang sudah siap untuk ditanami,” ujar Doni Roberto, Environmental Compliance Superinttendent  PT BSI, Sabtu (14/.4/2018) petang.

Menurut Doni, proses penanaman idealnya dilakukan pada saat menjelang atau masuk ke musim penghujan. Karena sama saja kalau kita lakukan penanaman di musim kering, tanaman akan mati. Pada saat musim kering seperti ini kita lakukan perbanyakan bibit-bibit untuk memasuki musim hujan, sehingga bisa kita tanami. “Biasanya setiap jenis tanaman berbeda-benda, ada yang bisa mencapai 60 cm sampai 1 m dalam waktu  3 bulan, ada juga yang 5 bulan, tergantung dari jenis stanamannya. Akan cepat itu tanaman yang pioner  tadi. Kalau tanaman yang asli atau lokal membutuhkan waktu yang agak lama,” ungkapnya.

Untuk sekarang ini sudah ada kurang lebih 25 hektar yang sudah kita hijaukan. Arealnya berbagai macam, ada yang di areal tambang, termasuk juga ada areal yang ada dalam slide persentasi. Arealnya menyebar tidak dalam satu lokasi. Yang sudah ditanam kurang lebih sekian ratus ribu tanaman yang kita tanam untuk memenuhi luasan areal yang 25 hektar itu dan dilakukan  sejak 2016.

“Waktu konstruksipun ada areal yang memang sudah siap untuk ditanami, ya kita tanami. Jadi kita disini tidak menunggu dulu selesai tambang baru ditanami, tetapi kita berjalan beriringan. Tapi itu tidak termasuk di Pulau Merah atau Pancer. Itu di luar. Itu artinya di luar rencana yang sudah ada di dalam dokumen lingkungan kami. Tapi itu adalah bentuk kerjasama kami dengan pihak masyarakat termasuk instansi terkait,” papar Doni. (jam)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry