SURABAYA | duta.co – Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK) Unair khusus program studi (Prodi) S2 Ilmu Kedokteran Tropis (IKT) mendukung pemerintah untuk mengatasi masalah infeksi. Terutama penyakit tuberculosis (TB).
Karena itu, IKT FK Unair mendatangkan ahli dari Jepang dalam Guest Lecture Niigata University Japan yakni Dr.Manabu Ato dan Prof. Sohkichi Matsumoto.
Keduanya memberikan kuliah umum perdana di Aula FK Unair, Senin (15/10).
Hadir dalam acara itu, Wakil Dekan 3 FK Unair, Prof. Dr. Ni Made Mertaniasih, dr., MS., Sp.MK (K).
Dijelaskan Prof Made acara ini adalah hal yang sangat penting. Dan bagian dari rangkaian acara international conference of microbiology clinic.
“FK Unair dan beberapa akhli infectious disease dari Jepang dan Thailan serta Belanda bekerjasama untuk masalah ini,” ujar Prof Made di sela-sela acara.
Sampai saat ini penyakit TB menjadi momok menakutkan. Indonesia bahkan berada di urutan ketiga dari seluruh negara di dunia tentang jumlah penderitanya.
“Kita berkewajiban untuk melakukan antisipasi infeksi itu di Indonesia,” tambahnya.
Untuk membantu program pemerintah itu, diakui Prof Made dibutuhkan kendali infeksi dengan adanya vaksin.
“Karenanya kita ajak dua hali dari Jepang ini, karena sudah melakukan penelitian tentang vaksin TB ini yang lebih aman bagi penderita,” tukasnya.
Vaksin dari hasil penelitian Manabu Oto ini memberikan efek yang sangat positif bagi pasien.
Tidak hanya memberikan pencegahan tapi bagus untuk terapi. “Vaksin bagus dan aman,” tambahnya.
Manabu Oto mengungkapkan vaksin yang ditelitinya itu saat ini memasuki fase kedua. Fase kedua ini akan diujicobakan pada hewan.
“Semoga akan dekat lagi bisa dicoba ke manusia,” tukasnya.
Pengembangan vaksin TB di Jepang ini karena adanya banyak bantuan dari lembaga-lembaga sosial.
Salah satunya yayasan Melinda Bill Gate yang menyumbang dana untuk pengembangannya.
“Nantinya vaksin ini bisa digunakan siapa saja. Bukan saja manusia yang baru lahir tapi orang-orang dewasa, anak-anak dan semuanya,” tuturnya. end
