RAKER AGEN: Susanto Nugroho, Direktur PT Vitapharm (paling kiri) dan Yusuf Wiharto, Direktur PT Moga Djaja, perusahaan distribusi Viva Cosmetics wilayah Timur (kedua dari kiri) disela kegiatan raker agen di Surabaya, Jumat (16/11/2018). (duta.co/imam)

SURABAYA | duta.co – Di era perdagangan bebas, dengan mudahnya produk luar negeri masuk, termasuk kosmetik.  Di pasaran saat ini cukup banyak dan massif penjualan produk kosmetik dari Korea, China dan Negara lain membidik potensi pasar Indonesia yang besar. Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 250 juta dinilai memiliki potensi pasar yang sangat besar.

Meski demikian, Viva Cosmetics, produsen kosmetik tidak gentar dan tetap prcaya diri (pede) menghadapi persaingan produk impor untuk meraih pasar. Dengan pengalaman yang lama dibidang kosmetik, inovasi produk dan strategi dstribusi penjualan, Viva Cosmetics optimistis masih bisa bersaing dan menjadi leader.

Yusuf Wiharto, Direktur PT Moga Djaja, perusahaan distribusi Viva Cosmetics untuk wilayah Timur mengakui persaingan ketat industri kecantikan, perusahaan dan distributor kosmetik Viva tetap agresif melakukan penetrasi di pasar.  Salah satunya memperbesar penjualan melalui saluran online juga mereka lakukan, dengan memanfaatkan media sosial maupun website.

“Dan penjualan secara online, sekarang tidak hanya retail, tapi juga grosir. Dengan sistem dropship, yaitu pemasaran dimana penjual tidak menyimpan stok barang,” jelas disela kegiatan raker agen yang digelar di Surabaya, Jumat (16/11/2018).

Dalam kegiatan itu, terungkap bila tren penjualan secara online yang mengalami peningkatan adalah media sosial Facebook, Twitter dan Instagram. Kemudian baru website Viva. Dari ketiganya, selalu mengalami peningkatan per tahun, kecuali Twitter di tahun 2018 ini yang mengalami penurunan dibanding tahun 2017.

“Itu tren online yang terjadi dalam penjualan produk Viva maupun Red A (brand Viva untuk segmen remaja). Namun untuk offline kami masih besar. Kalau kontribusi antara online dan offline masih besar offline, mengingat offline bisa juga untuk pedagang grosir, toko-toko dan agen,” ungkap Yusuf.

Dari hasil pencatatan, penjualan secara online, terbesar masih terjadi di Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung dan kota-kota besar lainnya. Baik yang retail maupun dropship.

Hal itu tak lepas dari jumlah pengguna dan infrastruktur internet yang lebih tinggi di kota-kota besar. Sementara di daerah-daerah, penjualan offline masih memberi kontribusi yang juga tinggi.

Di tahun 2018 ini, pertumbuhan penjualan produk kosmetik Viva naik dua digit. Begitu juga target di tahun 2019 mendatang.

Sementara Susanto Nugroho, Direktur PT Vitapharm menambahkan, di tahun ini, pihaknya agresif melakukan pengembangan produk dan pemasaran ke berbagai daerah dan jenis.

“Begitu pula tahun depan, kami juga selalu meluncurkan produk baru, minimal lima macam. Terutama untuk produk skin care,” ungkap Susanto.

Di tahun 2019, keduanya melihat potensi industri kosmetik lokal, seperti Viva yang asli Surabaya, masih akan tumbuh besar.

“Mengingat pangsa pasar kami di dalam negeri cukup besar, bahkan hampir kesemua daerah,” tandas Susanto

Yusuf Wiharto mengatakan, besarnya potensi pasar lokal terbukti dari membanjirnya produk kosmetik impor di dalam negeri. Oleh karena itu dia berharap produk kosmetik lokal harus bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

“Persaingan cukup ketat, bukan hanya dari produk impor saja namun juga antar produk lokal. Jumlahnya cukup banyak, mulai industri besar, menengah hingga produk rumahan,” kata Yusuf di Surabaya baru-baru ini.

Guna memenangi persaingan di pasar, lanjut dia, produsen Viva Cosmetics ini melakukan strategi, selain aktif melakukan kegiatan (branding) baik dengan menggandeng pemerintah maupun para penata rias salon, juga tetap menjaga 3M, yakni kualitas (Mutu), Mudah didapat, dan Murah.

Selain itu, Yusuf menyebut, inovasi dan memperluas segmen pasar juga menjadi kunci sukses Viva hingga mampu menguasai hingga 50 persen pangsa pasar kosmetik di Tanah AIr. “Kita memiliki beragam merek yang menyasar segmen bawah, menengah, hingga atas,” tuturnya. (imm)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry