Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, foto: faizal

SURABAYA| duta.co – Kontribusi besar warga Nahdlatul Ulama (NU) bagi kemenangan pasangan Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin di Pilpres 2019, akan berimbas pada porsi kabinet. Ormas keagamaan terbesar di Tanah Air itupun tak canggung, untuk mengusulkan tambahan menteri dari kalangan NU pada kabinet Jokowi di periode berikutnya.

Meski saat ini masih digugat rivalnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di MK, sudah ada komunikasi antara NU dengan  dengan Jokowi soal usulan tambahan menteri tersebut.

“Ini komunikasi sih ada. Tapi apakah menjurus, bagaimana, ya komunikasi biasa,” ucap Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar di sela menghadiri Halal bi Halal Keluarga Besar Gabungan Asosiasi Petani Perkebunan Indonesia (Gapperindo) di Masjid Al Akbar Surabaya, Rabu (19/6/2019) malam.

“Kan wajar itu! Sesuatu yang wajar kan, dan ndak dilarang,” kata mantan Rais Syuriyah PWNU Jatim itu menegaskan.

Meski begitu, pihaknya masih melihat kondisi ke depan terkait pengisian kursi kabinet Jokowi.“Ya tinggal gimana nanti cara dan suatu bentuk komitmen-komitmen yang akan.. ya lihat nanti. Tentu kan banyak yang berkeinginan,” tandas pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Miftachus Sunnah Surabaya itu.

Namun Kiai Miftah — sapaan akrabnya — NU belum menentukan nama kadernya yang akan diusulkan ke Jokowi. “Belum! Ya tentu berbedalah (soal tambahan menteri dari kalangan NU),” ujarnya.

Tak sebatas mengusulkan tambahan menteri, Kiai Miftah juga menyebut sudah saatnya kalangan NU menempati pos menteri strategis. “Ya saatnya memang, tapi ya mudah-mudahanlah hasil,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PP GP Ansor (salah satu badan otonom NU), Yaqut Cholil Qoumas menyebut selama ini kader NU hanya mengisi pos menteri yang tidak strategis: Menteri Agama, Menteri Sosial, maupun Menteri Desa dan Percepatan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi.

Padahal NU, kata Gus Yaqut, memiliki banyak kader potensial yang bisa ditempatkan sebagai Menteri BUMN, ESDM, Keuangan, Pertanian, Kominfo dan kementerian strategis lainnya.

Sekadar tahu, di Kabinet Jokowi-Jusuf Kalla (JK), tercatat ada enam menteri dari kalangan NU. Mereka yakni Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi, M Nasir; Menteri tenaga Kerja, Hanif Dhakiri; serta Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi.

Lalu Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo yang menggantikan Marwan Ja’far. Berikutnya Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin; serta Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa sebelum diganti Agus Gumiwang dari Golkar karena maju Pilgub Jatim 2018.

Sedangkan untuk kabinet Jokowi di periode berikutnya, sejumlah nama dari NU yang dispekulasikan bakal menjabat menteri, di antaranya Ketua PP Muslimat NU, Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid; mantan Ketua Umum Fatayat NU, Ida Fauziyah; serta Gus Yaqut. (zal)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry