TAUSIYAH: Ketua PBNU Prof Dr KH Said Agil Siradj MA sebelum membei tausiyah. Duta/Much Shopii

GRESIK | duta.co – Kasus penyerangan pondok pesantren maupun pembantaian kiai yang terjadi di berbagai daerah belakangan ini, dinilai by design untuk tujuan tertentu.
“Tak ada yang terjàdi secara rapi tanpa desain. Karena by design, tak ada kejadian yang tiba-tiba atau secara  kebetulan dan spontanitas. Kita prihatin dengan masalah ini dan supaya ada perhatian lebih dari pemerintah. Jangan sampai kejadian isu santet tahun 1998 térulang kembali,” ujar Ketua Umum PBNU Prof Dr KH Said Agil Siradj MA seusai memberikan tausiyah kepada seluruh pengurus cabang. MWC NU, Banom maupun lembaga di PCNU Gresik, Selasa (20/2/2018) dini hari.
Namun, KH Said Agil Siradj tak menyebut desain tersebut dilakukan oleh elit-elit politik dalam negeri ataupun digerakkan oleh8 konspirasi luar negeri.
“Salah satu tujuannya mengganjal Presiden Joko Widodo dalam Pilpres 2019 nanti,”tukasnya.
Dikatakan, elit yang mendesain berupaya dengan segala cara siapapun yang dianggap akan memilih  Presiden Joko Widodo untuk kedua kali akan menjadi target.
“Saya mendukung Presiden Joko Widodo juga tidak, anti juga tidak,”cetusnya.
KH Said Agil Siradj bercerita kasus isu santet pada tahun 1998 silam. Gus Dur sebagai Ketua Umum PBNU mendapat laporan adanya pembunuhan kiai dengan isu santet.
“Ketika informasi yang diterima Gus Dur kalau kiai yang terbunuh sampai 20 orang, maka Gus Dur berteriak lantang. Kalau lebih 20 orang, aneh banget,”kenangnya.
Kemudian, PBNU membentuk tim pencari fakta dimana KH Said Agil Siradj dan H Choirul Anam (Cak Anam) yang menjadi motornya. Bahkan, hasil dari investigasi di lapangan juga sudah serahkan ke pemerintah.
“Tapi tak ada tIndaklanjutnya oleh pemerintah,” bebènrya.
Dengan kondisi politik di tanĺah air yang memanas, KH Said Agil Siradj meminta NU tetap tenang menghadapinya.
“NU diminta menenagkan situasi agar kondusif karena NU yang bisa dipercaya dan tak plin plan,”pungkas dia. Pii

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry