BANDUNG | duta.co – Gercep alias gerak cepat. Itulah yang dilakukan Pj Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Zulfa Mustofa. Usai bertemu seluruh PCNU dan PWNU Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis sampai Jumat, Minggu (14/12/25) Pj Ketum PBNU KH Zulfa bersilaturrahim dengan PWNU dan PCNU se-Jawa Barat.

Di depan ratusan pengurus NU, KH Zulfa menegaskan, bahwa, PBNU tetap solid. Tidak perlu ada Islah. “Ini bukan kisruh dan tidak ada istilah islah. Yang dilakukan adalah penegakan disiplin organisasi,” tegas KH Zulfa Mustofa sebagaimana disampaikan sumber duta.co, Minggu (14/12/25).

Pertemuan itu, ujarnya, bertajuk silaturrahmi dan konsolidasi bersama Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat berikut PCNU-nya, Minggu (14/12/2025), di Jalan Terusan Galunggung, Kota Bandung. Hadir jajaran pengurus PWNU Jawa Barat, badan otonom (Banom) tingkat provinsi, perwakilan 27 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), serta para Rais dan Ketua Tanfidziyah se-Jawa Barat.

Menurut sumber duta.co, tampak hadir KH Abu Bunyamin (Rais Syuriah), KH Ubaidillah Harist (Wkl. Rais), KH Musyfi Amrullah (Wkl Rais). Dari jajaran Katib ada KH Ade Fatahillah (Katib Syuriah), KH Asep Saepudin Abdillah (Wkl Katib), KH. Rif’at Abi Syahid (Wkl Katib), Dr Ramdan Fawzi (Wkl Katib), KH M. Lutfi (Wkl Katib), KH Cep Heri (wkl Katib), KH Komarudin (Wkl Katib). “Intinya PWNU Jawa Barat solid mendukung kepemimpinan Rais Aam Syuriyah PBNU KH Miftahul Achyar dan Pj Ketum PBNU KH Zulfa Mustofa,” tegasnya.

Dalam pertemuan tersebut, KH Zulfa menegaskan bahwa silaturrahmi dan konsolidasi yang dilakukan PBNU bukanlah upaya islah akibat konflik internal, melainkan langkah penegakan disiplin organisasi sebagaimana rekomendasi hasil rapat pleno PBNU. Ia juga menepis anggapan adanya permusuhan di internal NU yang belakangan mengemuka seiring munculnya seruan islah.

Menurutnya, Rais Aam PBNU tidak pernah memandang persoalan internal sebagai konflik atau pertentangan. “Rais Aam tidak pernah menganggap ini sebagai permusuhan. PBNU memiliki mekanisme sendiri untuk menyelesaikan persoalan internal dan kami yakin akan ada titik temu,” ujarnya.

Masih kata KH Zulfa Mustofa, isu keretakan internal PBNU justru banyak digoreng oleh pihak-pihak di luar struktur organisasi. Ia menyebut narasi tersebut tidak berdasar dan hanya memperkeruh suasana. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa fokus PBNU saat ini adalah memastikan seluruh keputusan pleno dapat dipahami dan dijalankan oleh seluruh jajaran kepengurusan, sekaligus menghidupkan kembali program-program PBNU dan lembaga di bawahnya di sisa masa kepengurusan.

PBNU, katanya, membentuk desk khusus percepatan administrasi, terutama dalam penerbitan Surat Keputusan (SK). Desk tersebut berada langsung di bawah koordinasi Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Kaderisasi (OKK), Prof Dr KH Ahmad Mukri, dengan dukungan KH Khoirul Saleh. Selain itu, PBNU juga tengah memacu percepatan kerja di semua lini.

KH Zulfa memastikan publik akan segera mengetahui susunan lengkap kepengurusan PBNU dalam waktu satu hingga dua hari ke depan. Menanggapi isu ancaman pembentukan PBNU tandingan yang disebut-sebut datang dari sejumlah ulama muda NU, KH Zulfa merespons dengan santai. “Anggap saja hiburan,” ujarnya.

NTB Solid

KH Zulfa juga melakukan kunjungan ke Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis-Jumat. Dalam kunjungan tersebut, ia bertemu Ketua, Rais Syuriah, dan jajaran Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) NTB, serta para Ketua dan Rais Syuriah pengurus cabang NU se-NTB.

Silaturahmi yang dihadiri Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal ini menjadi bagian dari konsolidasi PBNU pasca dinamika internal serta penguatan komunikasi dengan struktur NU di daerah. Dalam kesempatan itu, Zulfa menegaskan pentingnya menjaga kekompakan jam’iyyah, ketaatan pada keputusan ulama, serta merawat tradisi ke-NU-an sebagai fondasi perjuangan organisasi.

“NU besar karena persatuan para kiai dan jamaahnya. Tugas kita hari ini adalah menjaga khidmah, menenangkan umat, dan memastikan roda organisasi berjalan sesuai khittah,” ujarnya dalam keterangannya, Sabtu (13/12/2025).

Dalam rangkaian kunjungan tersebut, ia juga bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Qomarul Huda, Bagu, Lombok, dan bertemu dengan Mustasyar PBNU sekaligus ulama kharismatik NTB, Tuan Guru Haji (TGH) Lalu M Turmudzi Badaruddin atau yang dikenal sebagai Datuk Bagu

Dalam rangkaian kunjungan tersebut, ia juga bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Qomarul Huda, Bagu, Lombok, dan bertemu dengan Mustasyar PBNU sekaligus ulama kharismatik NTB, Tuan Guru Haji (TGH) Lalu M Turmudzi Badaruddin atau yang dikenal sebagai Datuk Bagu.

TGH Turmudzi Badaruddin memberikan doa khusus kepada Zulfa. Dengan penuh khidmat, Turmudzi memegang kepala Zulfa sembari memanjatkan doa agar diberi kekuatan, keikhlasan, dan keteguhan dalam mengemban amanah memimpin PBNU. (net,mky)

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry