MOU NU PEDULI ACEH: Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj (dua kanan) dan Dirut PT Semen Gresik (Persero) Tbk Rizkan Chandra (dua kiri) usai teken MoU di PBNU Kramat Raya, Jakarta, Rabu (18/1/2017). (duta.co/huda sabily)
MOU:  Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj (dua kanan) dan Dirut PT Semen Gresik (Persero) Tbk Rizkan Chandra (dua kiri) usai teken MoU di PBNU Kramat Raya, Jakarta, Rabu (18/1/2017). (duta.co/huda sabily)

JAKARTA | Duta.co – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar peduli dan mendukung program ekonomi kerakyatan. Selain itu, PBNU juga mendorong agar BUMN memperhatikan keselarasan lingkungan dalam kegiatan bisnisnya.

Ketua Umum PBNU Prof Dr KH Said Aqil Siradj mengungkapkan pentingnya BUMN melayani masyarakat. “BUMN itu hendaknya tidak hanya mengejar untung, harus juga melayani masyarakat dengan mendorong ekonomi kerakyatan dan mematuhi hukum,” ungkap Kiai Said, dalam nota kesepahaman (MoU) PBNU dengan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, di Gedung PBNU Jakarta, Rabu (18/1).

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk melakukan penandatangan MoU dengan PBNU dalam rangka memberikan dukungan terhadap program NU Peduli Aceh. Secara simbolis, perseroan menyerahkan bantuan 5.000 sak semen untuk Program NU Peduli Aceh.

Kiai Said mengingatkan, sudah selayaknya perusahan-perusahan dalam struktur BUMN mementingkan sumber ekonomi rakyat kecil. BUMN juga perlu berkolaborasi dengan ormas yang mengakar kuat ke basis desa, agar dapat mengawal program transformasi melalui ekonomi kerakyatan.

Dalam sambutannya, Kiai Said mengingatkan agar BUMN jangan sampai bertabrakan dengan kepentingan masyarakat, seperti industri semen. “BUMN selayaknya mengalah, jika ada potensi merugikan warga kecil, lingkungan hidup dan pertanian, yang merupakan basis mata pencaharian warga nahdliyyin,” ungkap Kiai Said.

Untuk itu, Kiai Said menyerukan kepada BUMN, khususnya PT Semen Indonesia untuk berbisnis secara profesional dengan mematuhi regulasi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

“BUMN harus menempatkan diri sebagai bagian dari lingkungan masyarakat setempat agar skema bisnisnya tidak mengeksklusi atau menyingkirkan hajat hidup orang banyak,” tambah Kiai Said.

Kiai Said menambahkan, prinsip menjaga dari kerusakan lebih penting didahulukan. “Kaidahnya, dar’ul mafasid muqoddamun ‘ala jalbil mashalih. Menolak kerusakan itu harus didahulukan, daripada mengambil kemanfaatan. Ini pentingnya, agar menjaga alam dari kerusakan,” terang Kiai Said.

“PBNU mendukung cara-cara bisnis yang beretika, dan kami akan selalu mengingatkan BUMN dan pemerintah jika ada yang dirasa tidak benar,” tambahnya.

Serahkan 5.000 Sak Semen

Direktur Utama PT Semen Indonesia Rizkan Chandra menuturkan, MoU yang dibuat sebagai bagian  langkah perusahaan untuk mendukung program ekonomi kerakyatan. “Ada satu kesamaan antara PBNU dan SMGR (kode PT Semen Gresik di bursa saham), yakni sama-sama Indonesia. Kami (SMGR) itu dari Indonesia dan untuk rakyat Indonesia,” katanya di Jakarta, Rabu (18/1).

Ia mengatakan, penyerahan 5.000 sak semen untuk mendukung Program NU Peduli Aceh ini adalah awal dari semua yang dilakukan Semen Indonesia. Ke depan, pihak SMGR akan memberikan lebih baik lagi demi mendukung program ekonomi kerakyatan di Tanah Air. “Insya Allah, kami bisa memberikan lebih baik untuk mendukung program ekonomi kerakyatan,” tegasnya.

Program Corporate Social Responsibility (CSR) ini, kata Rizkan, bukan kegiatan pertama yang dilaksanakan manajemen Semen Indonesia. Salah satunya, perseroan telah membantu masyarakat Tuban, Jawa Timur, dalam memperoleh air bersih.

“Di Tuban itu, dahulu susah mendapatkan air, tapi sekarang selalu ada air di setiap musim, karena kami telah membikin sumber air dan embung di sana. Bahkan, sekarang itu masyarakat khususnya petani di Tuban bisa panen tiga kali setahun,” ujarnya. hud

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry