PANTAU KUALITAS : Plt Kepala Dinsos P3A, Joko Sarwono melakukan pemantauan dan pengecekan kualitas beras BPNT di Kecamatan Widang (syaiful adam/duta.co)

TUBAN | duta.co – Pantau pendistribusian komuditi beras Bantuan Pangan Non Tuban (BPNT) di Kecamatan Widang, Plt Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A), Joko Sarwono mengaku puas dengan kualitas beras yang akan didistribusikan Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Plt Kadinsos P3A saat dikonfirmasi duta pendopo Kecamatan Widang. Kamis (14/1/2021) menyampaikan sebelumnya Tim Koordinator BPNT telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Kabupaten yang harus di patuhi oleh suplaer yang menerangkan harga komoditi beras Rp 11.000,- per-kilo  dengan kualitas premium seberat 15 kilogram (Kg) atau minimal 70 persen dari bantuan BPNT dengan pecahan maksimal 10 %

“Kami tim Koordinator BPNT Kabupaten telah melakukan pemantauan dan pengecekan kualitas beras yang akan didistribusikan di kecamatan Widang. Kualitas sangat bagus sesuai dengan SE yang kami keluarkan, patahan beras atau menir juga cuma sedikit,” terang Plt Kadinsos P3A

Pihaknya juga meminta agar BPNT mulai dari komoditi beras dan lainnya harus dilakukan pengawalan hingga di tingkat agen dan diterima Keluarga Penerima Manfaat (KPM) kualitas tetap.

Joko Sarwono juga menjelaskan terkait adanya pengurangan atau terhapusnya data PKM di Kabupaten Tuban dari 107.107 KPM pada bulan Desember 2020, di bulan januari tahun 2021 menjadi 85.196 KPM atau berkurang 21.911 KPM. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Kemensos penghapusan data ini disebabkan sejumlah faktor, diantaranya graduasi program PKH Non-Komponen, penerima ganda dalam satu KK dan ketidaksesuaian data kependudukan penerima untuk itu pihaknya langsung meminta pihak desa melakukan pendataan ulang

“Dengan adaya perubahan data ini atau ada yang kehapus kami berkoordinasi dengan pihak desa untuk melakukan perbaikan data yang kami terima dari Kemensos, agar diverivikasi ulang atau diperbaiki datanya. Tadi malam terakhir untuk perbaikan data, yang kami terima dari pemerintah desa kami langsung kirim kementrian Sosial Sehingga, KPM yang seharusnya menerima namun tercoret dari data penerima, pada bulan Februari mendatang kemungkinan akan dapat kembali menerima bantuan,” jelas Joko.

Sementara itu, Ketua paguyuban agen Panaji, saat ditemui menyampaikan kualitas beras yang disediakan oleh supplaer sangat bagus kualitas premium dari patahan menirnya pun tidak banyak.

“Kalau komoditi beras bisa dilihat saat dilakukan pengecekan ditingkat kecamatan oleh Koordinator BPNT Kabupaten bagus patahan pun sedikit, layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat, kami berharap minimal ini tetap dipertahankan secara kualitas,” terang Panaji

Disisi lain Panaji menyerahkan kepada Dinsos dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) atau pihak yang yang berwenang jika nantinya ada komoditi yang kurang layak agar segera di ganti.

Sementara itu TKSK Kecamatan Widang Atmo, menyampaikan di bulan Januari 2021 pihaknya melakukan pra order terlebih dahulu apa yang diinginkan oleh KPM dan nantinya agen atau e-warong ini menyampaikan ke TKSK dan melaporkan kepihak Koordinator BPNT Kabupaten atau Dinsos

“Pada bulan Januari 2021 ini ada pengurangan KPM di kecamatan Widang jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yakni Desember 2020. Kalau bulan Januari ini order yang kami minta hanya 3330 KPM padahal dibulan Desember 2020 mencapai 4050 KPM. Jika nantinya dari order yang diminta ke suplaier kurang karena ada tambahan data pihaknya akan meminta tambahan komoditi atau barang kepada suplaier, ” jelasnya.

Atmo menerangkan pihak agen tidak berani order banyak disebabkan adanya penghapusan KPM dari data, penghapusan data KPM tersebut disebabkan beberapa factor. Dengan adanya perbaikan data tersebut pihaknya berharap KPM yang bulan Januari ini tidak dapat akan kembali menerima BPNT bulan Febuari mendatang

“Kami berharap KPM yang memang layak menerima dengan perbaikan data ini dapat menerima BPNT kembali pada bulan depan,” pungkas Atmo (sad)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry