Tampak pekerja Pertamina sedang melakukan pengecekan Kilang.

TUBAN | duta.co – Untuk memastikan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional terpenuhi secara aman pasca insiden terbakarnya tanki T-301 Kilang Balongan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Pertamina siapkan PT. Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI) Tuban telah meningkatkan produksi BBM jenis Pertamax dan Pertadex.

PR & CSR Section Head PT. TPPI, Taheran Sidik Prabowo, mengatakan stok ketersediaan BBM dan Avtur sangat memadai kisaran 20 hingga 74 hari kedepan. Pasokan gasoline (bensin) secara nasional sebesar 10,5 juta barel, Gasoil (Solar) 8,8 juta barel dan Avtur 3,2 juta barel.

“Produksi Pertamax dan Pertadex di TPPI kita naikkan signifikan. Dari kapasitas awal produksi Pertamax bulan April tahun 2021 di 800 ribu Barrel sebulan, dinaikkan ke 1,4 juta Barrel sebulan,” ujar Taheran Sidik Prabowo. Minggu (4/4/2021)

Taher menambahkan, bahwa peningkatan produksi tersebut sebagai supplai pengganti untuk memastikan pasokan stok nasional terpenuhi. Selain itu, untuk produk Pertadex juga naik dari 70 MB ke 120 MB.

Ditambahkan oleh pria asli Tuban ini, bahwa proyek pembangunan lima tangki sudah berjalan dan saat ini sedang mempersiapkan revamping project Project yang bertujuan untuk menaikkan kapasitas produksi Kilang TPPI.

Revamping project TPPI akan berperan penting menjadi basis industri petrokimia yang dapat mengurangi ketergantungan impor, dalam hal ini akan berpengaruh pada penyehatan Neraca Keuangan Negara. Revamping project direncanakan akan dilaksanakan pada awal 2022 bersamaan dengan pelaksanaan turn around, sehingga pada kuartal I-2022 diharapkan kilang sudah dapat beroperasi secara penuh.

Ia mengatakan, tujuan pembangunan TPPI olefin Complex untuk mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor strategis ekonomi domestik. Tidak menutup kemungkinan  melahirkan industri-industri hilir yang akan membangun pabrik disekitar kawasan TPPI.

“EPC proyek ini ditargetkan pada Desember 2021-Maret 2024. Saat ini masih dalam proses pematangan Engineering Plan dan setelah proses EPC ditargetkan bisa berproduksi mulai April 2024,” tegasnya

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati dalam jumpa pers di Jakarta menjelaskan Pertamina akan memastikan pasokan BBM tetap aman, karena pola supply yang telah diterapkan telah mengantisipasi adanya skenario emergency.

“Kami akan mengoptimalkan produk dari kilang lain, sehingga tidak ada kendala di dalam supply BBM. Karena sebetulnya processing plant yang utama tidak terdampak. Kebakaran hanya di daerah tanki saja. Kilang akan bisa segera dioperasikan kembali ketika sudah melakukan pemadaman,” terang Nicke. (sad)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry