Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Difi A. Johansyah (kanan) saat mencoba mesin parkir di Taman Bungkul, Minggu (18/2). duta.co/istimewa

SURABAYA | duta.co  – Jangan lupa bawa kartu uang elektronik ketika parkir di kawasan Taman Bungkul Surabaya. Karena, kawasan tersebut sudah menerapkan konsep Parkir Meter, di mana pembayaran parkir harus menggunakan kartu uang elektronik yang diterbitkan beberapa bank.

Penggunaan Kartu Uang Elektronik pada Alat Parkir di Kawasan Taman Bungkul itu diresmikan oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini beserta Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Difi A. Johansyah, Minggu (18/2).

Sebelumnya, kegiatan serupa pernah dilaksanakan pada 3 Juni 2017 lalu di kawasan Balai Kota Surabaya, dan  kawasan Taman Bungkul Surabaya ini merupakan perluasan penggunaan uang elektronik pada alat parkir meter di Kota Surabaya.

Kegiatan ini digelar untuk mewujudkan Surabaya Smart City serta mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Difi A. Johansyah  mengatakan, alat parkir meter yang terpasang di Kawasan Balai Kota dan Taman Bungkul merupakan salah satu contoh integrasi uang elektronik. Di mana alat parkir meter dapat membaca uang elektronik yang diterbitkan oleh Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia (BNI46), Bank Central Asia serta kartu co- branding Bank Jatim (BPD Jatim).

“Program ini merupakan wujud sinergi positif antara Bank Indonesia dengan Pemerintah Kota Surabaya khususnya Dinas Perhubungan yang telah dibangun selama 3 tahun terakhir, serta Perbankan (Bank Mandiri, BRI, BNI, BCA dan BPD Jatim),” ujar Difi.

Pada sambutannya, Difi menyampaikan sebagai otoritas sistem pembayaran, Bank Indonesia berperan untuk mendorong dan mendukung penggunaan instrumen dan sarana pembayaran non-tunai dalam transaksi keuangan, atau yang dikenal dengan Less Cash Society. Salah satunya melalui program parkir meter.

“Melalui penggunaan alat parkir ini, maka pendapatan daerah melalui sektor perparkiran dapat lebih dioptimalkan, terbukti dari penggunaan alat parkir meter di kawasan balai kota yang diresmikan pada tahun 2017 lalu, peningkatan pendapatan perpakiran daerah di kawasan balai kota mencapai  kurang lebih 300 persen,” jelasnya.

Selanjutnya, Bank Indonesia memberikan apresiasi terhadap upaya Dinas Perhubungan Kota Surabaya yang telah berinovasi dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat melalui penggunaan alat parkir meter dengan uang elektronik multikartu.

Selain itu juga berharap inovasi dan upaya seperti ini dapat terus dilakukan dan dikembangkan oleh semua pihak tidak hanya Pemerintah Kota Surabaya namun juga pihak lainnya.

Pada kesempatan tersebut, Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur juga memberikan bantuan program Sosial Bank Indonesia berupa pakaian kerja untuk juru parkir, sebagai bentuk kepedulian dan dukungan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur terhadap juru parkir dalam menjaga kelancaran operasional parkir di Kota Surabaya.

Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur melalui sinergi dengan pihak terkait, berkomitmen penuh untuk mendukung program-program elektronifikasi pembayaran guna mendorong upaya penyediaan layanan jasa pembayaran yang tepat dan cepat bagi masyarakat. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry