Kegiatan mengaji Alquran braille oleh penyandang disabilitas di SMA Luar Biasa Kemala Bhayangkari 1 Trenggalek. (DUTA.CO/Mila)

TRENGGALEK | duta.co — Memiliki kebutuhan khusus tak menghalangi para penyandang disabilitas di SMA Luar Biasa Kemala Bhayangkari 1 Trenggalek untuk tetap beribadah di bulan suci Ramadan tahun ini. Pasalnya, guna mengisi waktu serta meningkatkan amalan di bulan puasa, sejumlah penyandang tuna netra melakukan tadarrus Alquran braille.

Meski hanya mengandalkan indera peraba, namun para sisa SLB ini tampak tekun dalam membaca Alquran braille.

Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Kepala Sekolah SMA LB Kemala Bhayangkari 1 Trenggalek menerangkan, bahwa kegiatan mengaji Alquran braille ini dilakukan rutin setiap bulan suci Ramadan.

“Kegiatan mengaji Alquran braille ini rutin dilaksanakan setiap bulan suci Ramadan. Dengan begitu, siswa bisa mengisi waktu sekaligus meningkatkan amalan di bulan suci Ramadan,” ucap Pardinono saat ditemui, Senin (04/6/2018).

Ia mengatakan, jika semangat para penyandang tuna netra di sekolah tersebut tidak perlu diragukan lagi. Ketekunan dan kefasihan dalam membaca Alquran braille, dapat dikatakan sama dengan orang-orang pada umumnya.

Hal tersebut tentu saja membuktikan bahwa, keterbatasan fisik tak mengurangi semangat untuk menjalankan ibadah khususnya di bulan Ramadan.

“Semangat belajar yang ada di dalam diri masing-masing siswa tuna netra dalam mengaji Alquran braille sangat luar biasa. Mereka mampu membaca setiap ayat-ayat suci Alquran dengan benar dan lancar,” imbuhnya.

Masih terang Pardi, sapaan akrabnya, sedikitnya ada 8 siswa tuna netra SMA LB Kemala Bhayangkari 1 Trenggalek yang ikut dalam kegiatan mengaji Alquran braille ini.

Dijelaskannya, selain diajarkan cara membaca Alquran braille, siswa penyandang tuna netra ini juga diajarkan mengenai ilmu tajwid. Dengan begitu, siswa diharapkan mampu membaca Alquran dengan baik dan benar, sesuai lafad serta maknanya.

Terpisah, salah satu siswa tuna netra mengatakan jika pada mulanya ia sempat merasa kesulitan dalam membaca Alquran braille dengan benar.

“Awalnya merasa kesulitan, akan tetapi terus belajar dan belajar didampingi dengan guru pembimbing akhirnya bisa mengaji dengan baik dan lancar,” tutur Arif Budi Setiawan.

Program mengaji atau tadarus Alquran braille di bulan suci Ramadan ini, rutin dilakukan guna memberikan ilmu keagamaan kepada siswa SLB, serta mampu meningkatkan ibadah di bulan puasa. (mil) 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry