Pejabat Unair dan Panlok 50 saat meninjau simulasi UTBK, Kamis (19/4). DUTA/istimewa

SURABAYA | duta.co  – Persiapan panitia lokal (Panlok) 50 untuk kelancaran pelaksaan pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) sudah semakin matang. Kamis (19/4), panlok menggelar simulasi Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).

Kegiatan simulasi dilangsungkan di lokasi UTBK yang bertempat di Gedung Airlangga Medical Education Center (AMEC) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair).

Hadir pada simulasi tersebut, Ketua Panlok 50 Surabaya Prof. Djoko Santoso, dr., Ph.D., Sp.PD., K-GH., FINASIM, Sekretaris Universitas Koko Srimulyo, M.Si..

Juga hadir Dekan FK Unair Prof. Soetojo, dr. Sp.U., dan Sekretaris Panlok 50 Surabaya Prof. I Made Narsa, Dr., SE., M.Si., Ak.

Dalam sambutannya, Prof. Djoko mengatakan simulasi yang dilangsungkan secara serentak se-Indonesia itu bertujuan untuk persiapan yang matang pada pelaksanaan SBMPTN pada tanggal 8 Mei mendatang.

Wakil Rektor I UNAIR itu juga menambahkan bahwa adanya UTBK merupakan penyesuaisan dari kemajuan zaman.

Ke depan, pelaksanaan SBMPTN bakal sepenuhnya menggunakan UTBK. Memang, tambahnya, hal itu tidak bisa langsung dilaksanakan dalam waktu cepat.

“Tentunya semua bertahap. UTBK memang ada kelemahan, tapi dibandingkan dengan ujian berbasis cetak, UTBK lebih banyak keuntungannya,” tandas Prof. Djoko.

Kemudian, bagi Guru Besar FK UNAIR itu, UTBK tidak sekadar ujian menggunakan komputer saja. Lebih dari itu, UTBK merupakan ujian yang memadukan fisik maupun sistem. Keduanya, tegasnya, harus dijamin keamanan dan kontrolingnya.

“Jika ada kendala server rusak ataupun listrik padam, semua sudah diantisipasi dan harus bisa diatasi,” imbuhnya.

Di hadapan puluhan awak media dan mahasiswa yang sedang melakukan proses simulasi tes UTBK, Prof. Djoko menandaskan bahwa adanya mekanisme seleksi yang semakin canggih itu, tidak lain untuk efektivitas dan keamanan yang lebih baik.

Selain itu, menurutnya, hadirnya seleksi dengan UTBK diharapkan mampu menjaring putra-putri terbaik bangsa untuk bisa menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan baik.

“Melalui penjaringan dengan baik, maka kampus akan diisi oleh putra-putri terbaik bangsa yang bakal melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa ini,” pungkasnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry