PAPARAN: Mayjen TNI Wiyarto memberikan paparan tentang situasi dan kondisi bangsa di depan ribuan santri yang hadir. (Duta/Andi Mulya)

MOJOKERTO | duta.co– Seminar Nasional dan Silaturahim Ulama Jawa Timur yang dilaksanakan di Desa Kembang Belor Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto yang dipimpin oleh Dr KH Asef Saifudin Chalim tampak berbeda. Pasalnya, acara yang mengambil tema “Eksistensi Santri Dalam Membangun Peradaban Bangsa di Era Globalisasi” ini dihadiri  Asisten Teritorial Panglima TNI Mayor Jenderal TNI Wiyarto yang mewakili Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang berhalangan hadir dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur KH Abu Somad Buchori, Selasa (21/2).

KH Asef Saifudin Chalim dalam sambutan menyampaikan maksud dan tujuan diadakannya kegiatan ini dengan menghadirkan Panglima TNI Jendral TNI Gatot Nurmantyo adalah untuk menyiapkan dan membekali  kepada para santri agar mampu meneruskan dan  menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) seutuhnya.

Sebelum Mayjen TNI Wiyarto mendapatkan giliran sebagai pembicara, terlebih dahulu Ketua MUI Jawa Timur memberikan pencerahan kepada peserta Seminar Nasional yang diikuti 2000 orang dari berbagai eleman masyarakat. Dengan materi “Memupuk Rasa Jihad Untuk Membentengi NKRI”.

Selanjutnya Aster Panglima TNI memberikan sambutan dengan memaparkan tentang situasi dan kondisi negara. “Negara kita ini banyak yang ingin memiliki karena negara kita kaya akan sumber energi. Negara kita ini agraris maka, akan terasa aneh apabila kita justru mengimpor beras dari negara lain, oleh karena itu sejak 2015 TNI mengadakan pendampingan kepada para petani, sehingga kita mampu menjadi Negara Swasembada Pangan,” ungkapnya.

Menurut Mayjen TNI Wiyarto mencontohkan yang lain dengan menunjukkan negara-negara konflik, yang semuanya bukan tidak mungkin akan terjadi terhadap negara kita, yang sengaja diciptakan oleh negara-negara lain seperti Amerika, dengan maksud untuk mengambil kekayaan yang ada pada negara kita.

“Kita saat ini harus terus waspada dan makin menguatkan persatuan dan kesatuan agar bangsa ini jauh dari konflik yang bisa memecah belah rakyat yang pada akhirnya dimanfaatkan negara lain untuk mengambil kekayaan negara kita,” pungkasnya.

Pada kesempatan ini pula diputarkan video pelatihan anak-anak yang direkrut oleh para teroris untuk menjadi penerus dari orang tuanya untuk menjadi teroris. Selama menyampaikan materi dari Aster Panglima TNI  selalu mendapat applause/tepuk tangan dari peserta seminar.

Hadir pada acara Seminar Nasional dan Silaturahim Ulama Jawa Timur adalah Aster Panglima TNI MayjenTNI Wiyarto SSos, Ketua MUI Jawa Timur Dr KH. Abu Somad Buchori, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI I Made Sukadana, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Drs Machfud Arifin, SH, Pangarmatim diwakili oleh Kolonel Laut Imam Teguh, Panglima Divisi 2 Kostrad Mayjen TNI Benny Susianto, SIP, Danrem 082/CPYJ Kolonel Kav Gathut Setyo Utomo, SIP, Bupati Mojokerto, Dandim Mojokerto, Kapolres Mojokerto dan Para Kyai. Acara ditutup dengan Do’a yang dipimpin oleh KH. Abu Shomad dari Sidoarjo. rif/and