Tampak Gus Fahrur dan AHY dalam sebuah pertemuan. FT/IST

SURABAYA | duta.co – Selain gerah dengan puisi Sukmawati Soekarnoputri, Forum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur (FK3JT) juga melihat kemampuan ada pada pasangan Khofifah-Emil untuk membangun Jawa Timur ke depan. Karenanya, mereka memutuskan untuk balik arah, berjibaku memenangkan Khofifah-Emil dalam Pilgub Jatim 2018.

Dengan demikian, forum kiai yang diketuai KH Fahrurrozi (Gus Fahrur) itu meninggalkan pasangan Gus Ipul-Puti dan balik mendukung serta siap memenangkan Khofifah-Emil Dardak.

Menurut Gus Fahrur, salah satu sebab adalah puisi Sukmawati yang membuat gerah FK3JT. Puisi itu dinilai mengandung unsur penistaan agama, karena membandingkan syariat Islam dengan sari konde dan adzan dengan kidung, terutama di internal kiai kampung. Sementara Puti dinilai sebagai bagian dari keluarga Sukmawati.

Karena itu, tambah Gus Fahrur, kiai kampung memutuskan untuk mendukung calon pemimpin yang tidak terkontaminasi dengan penghinaan terhadap agama. “Lha sopo maneh lek gak Bu Khof dan Mas Emil (Siapa lagi kalau bukan Khofifah-Emil),” tandasnya, saat dikonfirmasi, Jumat (6/4/2018).

Masih menurut Gus Fahrur, “Bagi kiai kampung, puisi Bu Sukma itu sulit dimaafkan. Apalagi background kiai kampung kan tradisional, pegangannya kitab Sulam Safina. Bahwa murtad itu ada tiga: Tindakan, ucapan dan hati. Bu Sukma itu termasuk murtad lisan,” tambahnya.

Menurutnya, hal ini sudah tidak bisa ditolelir umat Islam. Karena itu dirinya memilih mendukung Khofifah-Emil yang dirasa tidak memiliki hubungan atau tidak didukung dengan kelompok Sukmawati. “Kalau Bu Khofifah bersih,” tambahnya.

Dirinya mengaku memiliki kewajiban pada masyarakat untuk menunjukkan hal yang benar, termasuk calon kepala daerah. Meski balik mendukung Khofifah-Emil, secara etika politik Gus Fahrur juga sudah pamit ke Ketua PWNU Jatim, Hasan Mutawakkil Alallah yang selama ini dikenal sebagai ‘motor utama’ kiai struktural pendukung Gus Ipul-Puti.

“Saya sudah pamit ke Kiai Mutawakkil. Saya juga sudah pamit ke kiai saya, Kiai Kafabihi Lirboyo. Bagi saya itu etika, karena saya santri kok, ya tetap pamit. Ada WA-nya,” katanya.

Kiai Kafabihi, kata Gus Fahrur, bahkan berpesan agar membantu keduanya. “Dan saya merasa pembelaan saya terhadap Gus Ipul kemarin itu sudah ngerumat,” katanya.

“Sekarang saya akan ikut Bu Khof, sehingga nanti kalau beliau terpilih saya bisa usul tentang keagaman. Fungsinya kiai kan di situ,” tambahnya. (zal)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry