SURABAYA | duta.co – Pandemi Covid-19 membatasi gerak dan aktivitas orang, namun tidak membatasi kreativitas. Itu yang dialami para anggota Ikatan Wanita Pelukis Indonesia (IPWI) Jawa Timur.
Selama pandemi, banyak lukisan yang sudah dihasilkan 50 wanita yang menjadi anggota komunitas itu. Namun pameran tidak pernah bisa digelar. “Hanya beberapa kali pameran virtual. Tapi tidak seefektif pameran langsung. Karenanya kami bersyukur, sekarang bisa pameran langsung,” ujar Ketua IPWI Jatim, Esty S Ardian.
Pameran 75 lukisan menyambut Hari Ibu 22 Desember mendatang itu, digelar di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya hingga Kamis (17/12/2020). Pameran itu dihadirkan untuk mengobati rasa kangen para pecinta seni lukis di Surabaya dan sekitarnya.
Tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan mengingat masih masa pandemi Covid-19, panitia pameran menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Saat pembukaan pada Sabtu (12/12/2020), seluruh yang hadir harus dicek suhu tubuh. Selain itu memakai masker mutlak harus dilakukan karena kalau tidak, panitia tidak akan memperbolehkan masuk.
Selain itu, panitia juga menyediakan faceshield yang bisa diambil sendiri oleh para undangan. Serta jarak kursi saat acara pembukaan berlangsung, diatur agar tidak terlalu berdempetan.
“Ini pertama kalinya kami keluar rumah untuk pameran. Kami senang luar biasa. Karenanya kami harus mematuhi semua protokol kesehatan yang ditetapkan,” tandas Esty.
Pameran yang dibuka anggota DPR RI, Bambang DH ini disambut antusias para pelukis. Salah satunya, Lian M Margareta.
Dalam pameran itu, Lian menampilkan karyanya yang berjudul Tiga Srikandi yang menampilkan wajah Sri Mulyani Indrawati, Susi Pujiastuti dan Khofifah Indar Parawansa.
“Senang bisa ikut pameran lagi. Siapa tahu lukisanku bisa laku dibeli Bu Gubernur, semoga,” ungkap Lian tertawa.
Pameran bertajuk Beautiful Colors of Life ini juga dihadiri perwakilan dari Yayasan 17 Agustus 1945, Rektorat Untag Surabaya dan undangan lainnya. end/ril
