SURABAYA | duta.co  – Gubernur Jatim Soekarwo mengaku akan segera membentuk tim panitia seleksi (pansel) yang bertugas menyeleksi calon Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim untuk menggantikan posisi Akhmad Soekardi. Pasalnya, terhitung per 1 Agustus 2018 mendatang, Sukardi akan memasuki usia purna tugas karena berusia 60 tahun.

“Tim pansel ini bukan berasal dari Pemprov Jatim, tapi berasal dari luar. Mereka berasal dari professional, akademisi dan birokrat yang lebih tinggi eselonnya dari Sekdaprov,” ujar Pakde Karwo sapaan akrab Soekarwo saat dikonfirmasi di kantor Gubernur Jatim jalan Pahlawan Surabaya, Selasa (8/5/2018).

Lebih jauh Pakde Karwo menjelaskan bahwa sesuai dengan aturan tiga bulan sebelum Agustus harus ada seleksi calon Sekdaprov Jatim. Itu artinya, bulan Mei ini seleksi terbuka calon Sekdaprov Jatim harus sudah dilaksanakan untuk mencari pengganti Pak Sukardi yang memasuki masa pensiun pada 1 Agustus 2018.

Nantinya, dari semua pejabat yang ikut mendaftar sebagai calon Sekdaprov akan dikerucutkan menjadi tiga orang saja. “Tiga orang itu nanti yang akan saya pilih salah satunya. Tapi dari tiga orang yang akan dipilih menjadi sekdaprov itu juga akan dikonsultasikan kepada Gubernur terpilih setelah 27 Juni. Itu sarannya Pak Mendagri (Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo). Tapi yang melantik tetap saya,” tegas Gubernur Jatim.

Kendati demikian, pemilihan Sekdaprov Jatim yang baru nanti masih menjadi otoritas Gubernur Jatim saat ini, namun Pakde Karwo mengaku tetap akan konsultasi ke gubernur terpilih hasil Pilgub Jatim 2018. “Saya kira sarannya Pak Mendagri bagus. Jadi nanti akan saya konsultasikan kepada Gubernur Jatim terpilih,” ungkap mantan Sekdaprov Jatim ini.

Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim, Anom Surahno mengaku, pihaknya telah mengirim calon tim pansel ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). “Akhir April lalu saya sudah kirim ke KASN untuk mendapat persetujuan,” tambahnya.

Hanya saja, Anom enggan menyebutkan tapi dia hanya memastikan jika tim pansel sekdaprov Jatim yang diusulkan ini berasal dari akademisi Universitas Airlangga (Unair), Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas Bhayangkara (Ubhara) Surabaya.

“Tim pansel nanti jumlahnya harus ganjil. Bisa lima, tujuh atau sembilan. Tapi kemungkinan besar kita menggunakan lima orang saja karena menyesuaikan anggaran. Untuk pansel dari unsur birokrasi, berasal dari BKN dan Kemendagri yang eselonnya lebih tinggi dari sekdaprov yakni eselon I/a. Sebab eselon sekdaprov itu I/b, jadi nanti yang jadi tim pansel eselonnya I/a dari pusat,” jelas Anom Surahno.

Kabar santer di lingkungan Pemprov Jatim setidaknya ada empat pejabat eselon II yang pernah mengikuti Diklatpim I. Diantaranya Asisten II Sekdaprov Jatim, Fattah Jasin, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jatim, Bobby Soemiarsono, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim, Wahid Wahyudi dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jatim, Heru Tjahjono. Namun apakah keempat pejabat itu ikut daftar seleksi belum diketahui secara pasti. (ud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry