Bus Anti peluru milik PT FreePort. (FT/KASKUS)

TIMIKA | duta.co – Patut diapresiasi, karena upaya penyelamatan dan evakuasi warga di Desa Kimbeli dan Banti Utikini, Mimika, Papua yang diisolasi kelompok kriminal bersenjata (KKB) bukanlah hal yang mudah. Banyak kendala hingga ancaman keselamatan yang dihadapi tim TNI dan Polri.

Ya! Karena gerombolan itu bersenjata. “Mereka (KKB) di sini kan bersenjata, sehingga kita juga harus waspada dan di satu sisi keselamatan warga juga harus terjamin,” kata Asisten Operasional (Asops) Kapolri Irjen Mochammad Iriawan yang memimpin operasi, kepada detikcom, Sabtu (18/11/2017).

Kondisi medan yang sulit menjadi salah satu kendala aparat dalam proses evakuasi ini. Selain jarak yang cukup jauh, tim harus melewati perbukitan yang terjal dan jalan berbatu.

“Meskipun memakai kendaraan, tetapi jaraknya cukup jauh yaitu sekitar 70 mil dari Tembagapura ke Timika itu. Medannya berbatu dan berbukit,” kata Iriawan.

Saat ini ada sekitar 500-an warga lokal dan pendatang yang sebelumnya menolak, kini bersedia dievakuasi. Aparat akan mengevakuasi para warga tersebut pada Senin (20/11) nanti.

“Sekarang mereka masih di Tembagapura. Kemungkinan Senin kita evakuasi karena masih menunggu kendaraannya,” ujar mantan Kapolda Metro Jaya ini.

Untuk menjamin keselamatan para warga ini, aparat menyiapkan kendaraan khusus. Tidak hanya itu, petugas khusus juga disiapkan untuk mengawal proses evakuai tersebut.

“Yang dibutuhkan sekitar 12-15 kendaraan, bus antipeluru dan sopirnya juga khusus,” tandas Iriawan.

Sebelumnya tim berhasil mengevakuasi 344 warga lokal dan sebagian besar pendatang yang ‘disandera’ oleh KKB. Saat ini masih ada ribuan warga yang belum dievakuasi.  (dtc,mei,nvl)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry