LAMONGAN | duta.co – Program Generasi Berencana (GENRE) yang dikelola dari, oleh, dan untuk remaja, PIK-R diyakini mampu menciptakan generasi bangsa yang berkualitas. Karenanya, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi atau yang akrab disapa Pak Yes, ajak remaja di Kabupaten Lamongan untuk bergabung pada Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R). Ajakan Pak Yes ini disampaikan saat membuka kegiatan sosialisasi PIK-R, di Aula Gadjah Mada Pemkab Lt.7, Kamis (1/8/2024).
Di hadapan lima ratus remaja di Kabupaten Lamongan (mulai jenjang SMA hingga Perguruan Tinggi) itu, Pak Yes menyampaikan, ketahanan nasional dimulai dari kuatnya ketahanan keluarga. Penguatan dalam keluarga, salah satunya juga diberikan untuk anak. Dengan tujuan mengajak anak memiliki perencanaan yang baik ke depan.
“Ketahanan nasional dimulai dari ketahanan keluarga, salah satunya anak. Penguatan terus diberikan kepada anak, karena anak adalah generasi bangsa yang akan melanjutkan pembangunan. Salah satu upaya penguatan kepada anak ialah dibentuknya PIK-R,” tuturnya.
Melalui PIK-R juga, lanjutnya, anak atau remaja diyakini akan lebih mudah dalam menghadapi lima transisi kehidupan remaja atau youth five life transitions. Diantaranyaelanjutkan sekolah (continue learning), Mencari pekerjaan/karir (start working), memulai kehidupan berkeluarga (form families), menjadi anggota masyarakat (exercise citizenship), dan mempraktekkan hidup sehat (practice healthy life).
Sementara perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Sofia Hani menyampaikan, PIK-R memiliki tugas memberikan pelayanan informasi dan konseling. Pelayanan mengenai kesehatan reproduksi dan juga tentang perencanaan kehidupan berkeluarga serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya bagi usia remaja.
Sofia menambah, bahwa dengan bekal informasi yang dimiliki remaja setelah bergabung dalam PIK-R, dipastikan menciptakan generasi bangsa yang berkualitas dan terencana. “PIK-R wajib diikuti oleh remaja berusia 10 tahun hingga 24 tahun. Dengan bergabung di PIK-R, remaja akan tahu bahaya dari sex pra nikah/bebas, bahaya pernikahan dini, narkoba, hingga terorisme,” jelasnya. (dam)