PROBOLINGGO | duta.co – PT Paiton Energy dan PT Paiton Operation & Maintenance Indonesia (POMI) mengirim Tim Tanggap Darurat (Emergency Response Team/ERT) untuk membantu evakuasi korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.
Bangunan mushala tiga lantai di asrama putra Ponpes Al-Khoziny ambruk saat santri melaksanakan salat Asar pada Senin (29/9/2025). Peristiwa ini menimbulkan korban jiwa dan puluhan santri tertimbun reruntuhan.
Tim ERT Paiton Energy – POMI yang terdiri dari Setya Edy Pranata (Captain), M. Yusuf Sulaiman (CSSR), dan Fani Paskah Riawan (CSSR) langsung bergabung di lokasi sejak Senin malam. Mereka dilengkapi peralatan collapsed structure rescue serta perlengkapan medis darurat.
Bersama BASARNAS, BNPB, dan sejumlah perusahaan seperti Freeport Indonesia, Amman Mineral, Bumi Suksesindo, dan Astra, tim fokus membuka akses menuju korban yang masih responsif dengan pemasangan penyangga, penggalian manual, dan penggunaan dongkrak, sambil tetap memprioritaskan keselamatan rescuer.
Head of External Relations PT Paiton Energy, Bambang Jiwantoro, menyampaikan duka cita atas musibah tersebut. “Kehadiran tim kami di lapangan adalah panggilan kemanusiaan. Kami berharap sinergi dengan BASARNAS dan semua pihak dapat mempercepat penanganan korban,” ujarnya.
Sementara itu, Human Capital Facilities and Community Manager PT POMI, Rochman Hidayat, menegaskan keterlibatan tim sejalan dengan mandat sosial perusahaan. “Melalui program ESDM Siaga Bencana, kami menyiapkan tim dan peralatan untuk selalu siap siaga. Kolaborasi multipihak sangat penting agar penanganan bencana cepat dan terkoordinasi,” jelasnya.
Partisipasi Paiton Energy – POMI dalam operasi tanggap darurat ini merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dijalankan sejak tahun 2000 dengan konsep Pentahelix (pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan media). Program CSR difokuskan pada keberlanjutan pembangkit, sosial ekonomi, serta energi dan lingkungan. hul
