SURABAYA | duta.co – Kondisi bangsa terkoyak. Konflik sosial dan antar-agama semakin marak. Khususnya pasca-vonis 2 tahun dan penahanan Ahok. Hubungan antara agama dan negara juga kembali marak disoal. Banyak kelompok yang mempertentangkan status negara, ada pula yang berniat mengganti dasar negara dengan khilafah, dan lain-lain. Namun juga ada yang mencoba mencari jalan tengah atas hubungan tersebut.

Untuk itu, PWNU Jawa Timur bekerjasama dengan Masjid Agung Sunan Ampel mengadakan seminar nasional dan bahtsul masail kebangsaan dalam rangka Haul Agung ke-568 Sunan Ampel. Kegiatan bertema Manhaj Beragama ala Walisongo; Perekat Persaudaraan Islam dan Persatuan Nasional, ini digelar Kamis (11/5/2017) pagi di Masjid Agung Sunan Ampel, Surabaya.

Panitia telah memastikan bahwa yang akan hadir sebagai narasumber adalah Rais ‘Aam PBNU dan Wakil Ketua Umum PBNU 2010-2015 H As’ad Said Ali.

KH Asyhar Shofwan, Ketua Lembaga Bahtsul Masail PWNU Jatim mengatakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih gamblang seputar hubungan antara agama dan negara, maka kehadiran KH Ma’ruf Amin sangatlah penting.

Ia mengemukakan bahwa KH Ma’ruf Amin akan menjelaskan secara detail dan terperinci argumentasi NU mengenai NKRI, Pancasila dan UUD 1945. “Bagaimana akhirnya NU menyatakan final terhadap 4 pilar kebangsaan tersebut,” terang Kiai Asyhar. Nantinya akan ada penjelasan terkait konsekuensi atas sikap NU tersebut ketika menyatakan bahwa NKRI, Pancasila, UUD 1945 adalah final.

Sementara itu kehadiran H As’ad Said Ali memberikan penjelasan seputar pentingnya nilai-nilai Islam dalam sistem ketatanegaraan dan pemerintahan NKRI.

“Secara khusus, Kiai As’ad memberikan gambaran bagaimana mengukur nilai-nilai Islam yang terserap dalam ideologi Pancasila dan UUD 1945,” terangnya. Juga bagaimana nilai-nilai Islam telah menginspirasi sistem ketatanegaraan dan pemerintahan dalam alam demokrasi Pancasila, lanjutnya.

Menurut Kiai Asyhar, kehadiran dua narasumber tersebut diharapkan cukup memberikan bekal kepada warga NU serta masyarakat umum khususnya umat Islam dalam menghadapi berbagai rongrongan akibat kehadiran ideologi dan paham baru di tanah air. “Semoga mampu memberikan bekal kepada peserta, utamanya para ulama dan kiai agar semakin mantap berNKRI dan berAswaja,” pungkasnya.

Seminar kebangsaan ini terbuka untuk umum dan tanpa dipungut biaya alias gratis.Konfirmasi kehadiran bisa menghubungi Teguh Rachmanto di 0812 3467 8810, atau Muhammad Mizaburrahmah 0813 3678 8741, serta 0851 0223 2464 dengan Luqman Hakim.  nuo