LITERASI: Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Sunarso dalam road shownya bersama OJK tentang literasi keuangan syariah di Ponpes Al Amien Prenduan Sumenep. (duta.co/dok pegadaian)

SURABAYA| duta.co – PT Pegadaian (Persero) bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama melakukan Literasi Keuangan Syariah di beberapa kota di Jawa Timur seperti Bangkalan, Sumenep, dan Pasuruan mulai 16-18 Februari 2018.
Kegiatan yang bertajuk Literasi Keuangan Syariah bersama MUI dan OJK ini dilakukan di pesantren Al Amien Sumenep. Selain itu juga dirangkai dengan kegiatan Halaqoh MUI di pendopo kabupaten Bangkalan, dan Halaqoh di pondok pesantren Darulughah Pasuruan.
Direktur Industri Keuangan Non Bank (IKNB)  Syariah-OJK Moch Muchlasin mewakili Kepala Eksekutif Dan Pengawasan IKNB OJK mengatakan bahwa tingkat literasi masyarakat terhadap produk-produk Industri Jasa Keuangan (IJK) terus ditingkatkan.
“OJK dan Industri Jasa Keuangan seperti Pegadaian  terus bekerja sama dan mengggandeng komunitas-komunitas masyarakat. Pemahaman terhadap produk jasa keuangan khususnya keuangan syariah sangat penting. Dengan literasi dan edukasi diharapkan semakin cerdas melakukan transaksi keuangan. Karena perkembangan keuangan syariah di Indonesia masih belum sesuai harapan dengan pangsa pasar hanya sekitar 5,3% terhadap IJK nasional,” jelasnya.
Sementara Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Sunarso mengatakan, kegiatan literasi keuangan syariah ini merupakan bagian dari kegiatan perusahaan dalam meningkatkan pemahaman kepada masyarakat, khususnya tentang Pegadaian Syariah.
“Setelah masyarakat memahami produk dan manfaatnya, kami berharap masyarakat mempunyai kemampuan dan kemauan untukmemanfaatkan produk-produk Pegadaian Syariah sebagai solusi kebutuhan keuangan mereka”.
Menurut data Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) Pegadaian merupakan  salah satu institusi yang memiliki pegadaian  syariah di Indonesia.
“Sehingga Pegadaian memiliki tanggungjawab untuk terus melakukan  literasi keuangan syariah kepada masyarakat khususnya pada mubaligh dan mubalighat. Hal ini bertujuan juga untukmempertegas keberadaan Pegadaian sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam membangun jejaring antaraPegadaian Syariah dengan mubaligh dan mubalighat sebagai influencer dalam masyarakat.
Kinerja gadai syariah pada tahun lalu naik  6,05% dibandingkan dengan 2016.
Sedangkan kinerja Arrum  tumbuh diatas 20% dan pembiayan haji & umroh  (Arrum Haji) 49,3%. Kinerja pembiayaan kendaraan bermotor (Amanah) melonjak hingga 95%, sedangkan nasabah aktif tercatat diangka 745 ribu naik5% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, kinerja Pegadaian Syariah di Pulau Madura tumbuh rata-rata diangka 10%.
Ketua Majelis Ulama Indonesia K.H. Ma’ruf Amin, mengatakan, “Kami menyambut baik apa yang telah dilakukan Pegadaian Syariah. Dengan sosialisasi ini, semoga kedepan masyarakat makin paham dengan keberadaan Pegadaian Syariah, yang bisa dijadikan sumber pembiayaan, menggantikan pembiayaan konvensional. Sebagai negara dengan mayoritas muslim, Indonesia sangat ketinggalan dalam penyerapan dana dari keuangan syariah. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat meningkat lebih besar lagi”.
Sedangkan KH Chollil Nafis, Ulama dan Dosen Pasca Sarjana Universitas Indonesia mengatakan, “Potensi keuangan syariah di Indonesia sangat besar, dan perlu peran bersama dari semua stakeholders, untuk memaksimalkan penyerapan dana itu. Kegiatan sosialisasi seperti ini sangat patut di apresiasi, dan perlu dilakukan secara kontinyu”. (imm)

 
 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry