Foto bersama Pemimpin BNI Wilayah 06 Surabaya Muhammad Gunawan Putra, Pemimpin BNI Wilayah 18 Malang, Beby Lolita Indriani, Ketua Umum Kadin Jawa Timur, Adik Dwi Putranto, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, Drajat Irawan dan Kepala Perwakilan BI Jawa Timur, Budi Hanoto usai penandatangan kerjasama. DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Jawa melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan BNI Kantor Wilayah 06 Surabaya dan Wilayah 18 Malang. Kerjasama ini untuk mefasilitasi pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) calon eksportir baru.

Penandatanganan dilakukan oleh Ketua Umum Kadin Jawa Timur, Adik Dwi Putranto bersama Pemimpin BNI Wilayah 06 Surabaya Muhammad Gunawan Putra dan Pemimpin BNI Wilayah 18 Malang, Beby Lolita Indriani, di Graha Kadin Jatim, Surabaya, Senin (4/10/2021).

Hadir juga dalam kesempatan tersebut GM BNI Bisnis SME — Dhias Widhiyati, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, Drajat Irawan dan Kepala Perwakilan BI Jawa Timur, Budi Hanoto.

Dalam sambutannya, Adik Dwi Putranto mengungkapkan bahwa kerjasama ini sebagai upaya Kadin Jatim dalam memacu kinerja ekspor Jawa Timur melalui program Export Center Surabaya (ECS) yang digagas oleh Kementerian Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi serta Kadin Jatim.

“Transaksi ECS ditargetkan sebesar US$ 64 juta per tahun. Dengan kerjasama ini kami berharap realisasinya bisa mencapai sebesar US$ 100 juta per tahun karena potensi memang sangat besar, apalagi di masa pandemi seperti ini, dimana ada banyak negara yang belum bisa berproduksi secara normal,” ungkap Adik Dwi Putranto.

Ia menegaskan, bahwa sejauh ini kinerja ekspor luar negeri Jatim memang masih defisit. Di 2021, ekspor Jatim selama semester I, sebesar US$ 10,92 miliar. Sementara impor Jatim pada kurun waktu yang sama hanya hanya mencapai sebesar US$ 12,73 miliar. Sehingga neraca perdagangan Jatim masih defisit sebesar US$ 1,8i miliar di semester I/2021. Agar defisit bisa diminimalisir, maka keberadaan ECS harus terus dipacu.

Menurut Adik, wilayah kerja ESC ini tidak hanya di Jatim, ada sekitar 9 provinsi yang berada di Bali, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat yang juga masuk dalam wilayah kerjanya. “Tentu ini tidak bisa hanya dilakukan oleh Kadin Jatim saja. Sehingga kerjasama ini memiliki arti yang penting dalam merealisasikan program tersebut,” tambahnya.

Karena itu kerjasama ini menjadi sangat pas karena BNI memiliki berbagai program penguatan kinerja UMKM, mulai dari pendampingan hingga memberikan modal. “BNI punya skemanya. Itu sangat cocok dengan Kadin karena persoalan ada di pendampingan untuk tingkatkan kualitas hingga pembiayaan,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Pemimpin BNI Wilayah 06 Surabaya bersama Muhammad Gunawan Putra mengungkapkan bahwa kerjasama ini meliputi banyak hal.

Di antaranya Penggunaan Fasilitas Layanan Jasa dan Produk Perbankan BNI secara umum, Layanan BNI Xpora dengan bundling produk internasional & diskon tarif untuk menunjang kegiatan ekspor, dukungan Program Kadin Jatim, Pengembangan SDM serta pemberdayaan dan peningkatan kapasitas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan sektor ekonomi lainnya di lingkungan wilayah KADIN Jawa Timur.

Melalui layanan BNI Xpora, tegasnya, diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas UMKM melalui program edukasi dan pembiayaan bisnis yang cepat dan berkualitas, dapat memberikan solusi berbasis digital melalui kerjasama BNI dengan para partner terpercaya.

Selain itu juga dapat memberikan akses informasi dan peluang pasar yang lebih luas melaui program optimalisasi BNI Kantor Cabang Luar Negeri, Business Matching, dan pameran produk ke skala internasional.

“Tentunya harapan kami dengan kerjasama ini, Layanan BNI Xpora dapat sebagai solusi pembiayaan dan fasilitas ekspor bagi anggota Kadin dalam rangka peningkatan serta penguatan ekspor di Provinsi Jawa Timur,” ujar M. Gunawan Putra.

Khusus untuk program ECS, saat ini kredit pembiayaan yang telah disalurkan kepada calon eksportir baru di seluruh Jatim yang telah lulus kurasi mencapai sekitar Rp 113 miliar melalui layanan BNI Xpora.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Jawa Timur, Budi Hanoto menyambut baik dengan adanya inisiatif kerjasama antara Kadin Jatim dengan BNI karena hal ini bisa meningkatkan kinerja ekspor dan perekonomian Jatim, terlebih kontribusi Jatim terhadap ekonomi nasional cukup besar.

“Jatim berkontribusi sangat besar. Nah, ini posisi sangat strategis apalagi di timur konektifitas sangat bagus untuk Indonesia bagian timur maka yang dibutuhkan bagaimana meningkatkan konektifitas ini dengan arus perdagangan yang lebih tinggi. Tidak hanya antar daerah dan pulau, juga antar negara. Karena demand dari global masih sangat bagus mulai dari sektor pertambangan, industri pengolahan dan food masih tinggi,” kata Budi. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry