SITUBONDO | duta.co – Owner Balad Grup, HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy, terus melebarkan sayap bisnis perikanannya hingga ke Negara China. Pria kelahiran Dusun Sokaan, Desa Trebungan, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo ini sudah bertemu langsung dengan pimpinan perusahaan swasta Nasional China untuk bisnis hasil laut dari Indonesia, seperti ikan kerapu, teripang, dan lobster.
HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy mengatakan, Raja Laut Indonesia ini sebuah perusahaan yang didirikan pada tahun 2017 atau 8 tahun lalu, kini sudah waktunya digerakkan besar-besaran bersama Balad Grup. Perusahaan Raja Laut Indonesia bersama Balad Grup siap Ekspor ratusan ribu ton Ikan Kerapu dari Laut Situbondo ke Negara China.
“Sepulang saya ke Indonesia, selain berbudidaya lobster secara besar-besaran, saya juga akan berbudidaya teripang di Gugusan Teluk Kangean dan di Teluk Maumere Sikka NTT serta berbudidaya ikan kerapu di hampar laut di Desa Gelung Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo. Dan saya yakin budidaya ikan kerapu di laut Situbondo akan berhasil, karena Kabupaten Situbondo merupakan salah satu penghasil budidaya ikan karupu yang pernah berjaya,” jelas Owner Balad Grup melalui Press Release-nya, Senin (6/1/25).
Tak hanya itu yang disampaikan Haji Lilur, panggilan akrab HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy, namun dirinya optimistis, bisnis perikanan di negara tirai bambu itu melahirkan tiga usaha besar; yakni pasar lobster semakin lebar dan peluang budi daya teripang serta ikan Kerapu Tikus terbuka lebar.
“Di Kabupaten Situbondo ada dua bisnis ikan kerapu dalam skala kecil dan skala besar. Pertama budidaya kerapu di laut, di laut Situbondo hanya ada sedikit keramba, jumlah karambahnya mungkin tidak lebih dari 100 unit. Ada kampung Kerapu di Kabupaten Situbondo yang bernah berjaya sebelum masa kepemimpinan Menteri Susi. Bisnis kerapu sudah sangat berurat dan berakar di Kabupaten Situbondo,” jelas Haji Lilur.
Saat pulang ke Situbondo, sambung Haji Lilur, pihaknya akan satu set keramba berisi 50 unit keramba dan 100 set keramba berisi 5.000 unit. “Agar perekonomian Kabupaten Situbondo meningkat pesat, maka saya bertekat Situbondo akan saya jadikan kabupaten kerapu Indonesia dan akan menjadi pusat kerapu dunia, karena Kabupaten Situbondo punya potensi besar untuk mengembangkan bisnis ikan kerapu,” tegasnya.
Lebih lanjut, Haji Lilur mengatakan, Balad Grup akan menjadikan Shenzhen Guandong China sebagai pasar dunia kerapu, terlebih ikan kerapu tikus. “Saya baru mengetahui bahwa 1 kilogram ikan kerapu tikus harganya lebih mahal dari 1 tronton harga pasir Gunung Merapi. Untuk itu, peluang bisnis budidaya ikan Kerapu Tikus ini akan terus saya kembangkan secara besar-besaran di Kabupaten Situbondo,” ujarnya.
Dalam lima tahun sejak tahun 2025 ini, kata Haji Lilur, akan membuat ratusan ribu keramba budidaya ikan kerapu di laut Situbondo. “Ke depan saya akan mengirimkan ratusan ribu ton kerapu dari laut Situbondo ke Shenzen Guandong China. Ekonomi Indonesia, khususnya Kabupaten Situbondo akan saya gerakkan dengan ekspor besar-besaran ratusan ribu ton ikan kerapu dari laut Situbondo ke Shenzhen China,” pungkas pria yang getol melawan korupsi. (her)