Oleh Muhrishol Yafi

 

Keberadaan otak merupakan anugerah terbesar manusia yang diberikan Allah Swt. Sebagai langkah syukur atas pemberian ini adalah dengan menggunakan otak secara optimal untuk kehidupan kita. Optimalisasi otak akan berjalan baik, jika kita mengetahui dengan baik caranya. Selain itu, otak juga sebagai pusat pengaturan stres, maka pilihan terbaik adalah melakukan pengendalian otak dengan baik, agar mampu untuk melakukan koltrol terhadap stres.

Menurut  Toshinori Kato MD Phd, dalam buku dengan judul terjemaha: Otak Ideal, Makin Berumur, Makin Brillian, dalam otak kita ada sekitar 1 triliun sel saraf. Sel-sel tersebut berkumpul dan membentuk sistem koloni berdasarkan fungsi tertentu. Sistem organisasi sel otak tersebut memiliki zona sesuai dengan fungsinya masing-masing. Kumpulan sel-sel yang berkaitan dengan fungsi berpikir ada di zona A, hafalan atau ingatan ada di zona B, sedang yang berkaitan dengan gerakan atau fungsi motorik ada di zona C.

Pengoptimalan otak, bisa dilakukan dengan melakukan pelatihan berdasarkan tiga zona tersebut, melalui tiga kunci utama: 1) memperbaiki kebiasan sehari-hari, termasuk mengubah kebiasaan yang selama ini tidak kita sadari. Misalnya, mengubah kebiasaan menghabiskan uang makan dari 50.000 per hari, menjadi 30.000 per hari.

Pada awalnya hal ini sulit, karena sudah terbiasa menghabiskan uang makan 50.000 per hari. Untuk mengatasinya kita perlu berpikir dan membuat estimasi. Misalnya, ketika terbiasa makan di restoran tertentu dengan menghabiskan dana lebih dari 50.000 per hari. Maka kita bepikir untuk mengubah kebiasan ini. mengubahnya dengan membeli nasi kotak paling mahal seharga 15.000. jika hal tersebut diulangi berkali-kali, maka akan membuat kita terbiasa makan dibawah harga 50.000 perhari. Inti dari kegiatan ini adalah berpikir sebelum melakukan sesuatu.  Dengan mengubah kebiasan sehari-hari akan menambah pengalaman baru.

2) Mengenal kebiasaan otak, setiap manusia mempunyai kebiasaan tersendiri, misalnya melipat-lipat kertas saat bekerja, atau menggerak-gerakkan lututnya pada jeda waktu bekerja . Sama dengan manusia, otakpun memiliki kebiasan tersendiri. Otak mempunyai kebiasaan senang dipuji,dalam perkembangannya, kata-kata pujian merupakan senjata tersendiri untuk perkembangan otak.  Serta meningkatkan kinerja otak saat kita tidur. Sebab, saat tidur, otak akan mengatur kembali informasi yang kita dapatkan pada saat kita terbangun. Dan meluangkan waktu sejenak untuk tidur akan mempertajam otak dan dapat meningkatkan fungsi otak.

3) Merancang konsep-konsep pemikiran, mengubah berpikir berdasarkan perintah menjadi berpikir berdasarkan keinginan sangatlah penting untuk melatih otak. Salah satunya adalah dengan mengakses informasi secara independen. Mendapatkan informasi secara semabarang dan tanpa usaha, sama dengan berada dalam kondisi pasif seperti konsep berpikir berdasarkan perintah. Tetapi jika kita sendiri yang berusaha mendapatkan informasi maka hal itu merupakan berpikir berdasarkan keinginan. Pelatihan otak yang tepat adalah kegiatan yang seharusnya dilakukan dengan maksud dan tujuan yang jelas.

Orang yang secara kebetulan menyalakan televisi dan melihat pertandingan sepak bola dan orang yang menyalakan televisi karena benar-benar ingin melihat pertandingan sepak bola memiliki perbedaan tujuan awal yang sangat besar. Orang kedua memiliki pola pikir yang positif karena berusaha memperoleh informasi bagi dirinya sendiri, sehingga tergolong ke dalam konsep berpikir berdasarkan keinginan. Orang yang pertama memilki konsep berpikir berdasar perintah karena hanya menerima serta mengikuti informasi yang sudah berjalan dan hanya berjalan searah

Sementara itu, menurut Profesor Fakultas Kedokteran Universitas Toho, Jepang ini, penulis buku dengan judul terjemahan: Teknik Menghilangkan Stres dari Otak, stres yang dirasakan oleh seseorang berasal dari stres otak melalui neurotransmiter. Ada dua fungsi untuk mengontrol stres pada otak. Pertama, fungsi untuk membentuk fisik yang bisa menepis stres. Fungsi ini bisa ditingkatkan, dengan mengaktifkan saraf serotonin. Kedua, fungsi untuk menghilangkan secara sekaligus stres yang menumpuk. Fungsi ini bisa diktifkan dengan mengeluarkan air mata.

Jalan untuk mengaktifkan saraf serotonin adalah dengan melakukan gerakan ritmik, gerak ini bisa dilakukan dengan beberapa cara :1) Pernafasan, cara ini menggunakan pernafasan perut, dimulai dengan pembuangan nafas, lalu dengan melakukan pernafasan dengan menonjol dan mengempiskan perut. 2) Meditasi, cara ini merupakan perpaduan antara napas perut yang dalam dan kontemplasi. pernafasan perut saat meditasi perlu dilakukan dengan tidak memaksakan diri, tapi dengan kesadaran untuk sebisa mungkin menghembuskan nafas secara penuh dan melakukannya dengan tempo yang perlahan.

3) Jalan kaki atau joggging, dengan berjalan dalam ritme tertentu saraf serotonin akan menjadi aktif. 4) Pengunyahan, gerakan mengunyah merupakan gerakan ritmik dan mampu mengaktifkan saraf serotonin asal dilakukan dengan kesadaran, salah satu contohnya : mengunyah permen karet.

Sedang, untuk pengeluaran air mata adalah dengan menangis. Menurut Profesor Arita, ada tiga air mata: 1) Air mata basal, yaitu air mata yang selalu membasahi mata untuk melindungi mata. Peningkatan mata kering yang disebabkan oleh kelelahan mata, bekerja di depan komputer yang disebabkan kelelahan mata, bekerja di depan komputer untuk waktu yang panjanng, penyebaran AC, dan lainnya merupakan penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air mata basal.

2) Air mata refelx, adalah air mata yang keluar saat kemasukan kotoran atau saat memotong bawang merah. Air marta ini adalah air mata untuk membersihakan benda asing yang masuk ke mata. 3) Air mata emosional, air mata ini keluar saat sedih, atau saat terharu. Air mata ini hanya bisa dikelauarkan oleh manusia dan merupakan air mata yang memiliki kemampuan untuk melawan stres.

Jenis air mata yang ketiga inilah yang digunakan untuk terapi menghilangkan stres, dengan catatan menangis tanpa memaksakan diri di saat dibutuhkan, dan sebaiknya dilakukan secara berkala mengeluarkan air mata simpati. Agar menagis ketika  dibutuhkan, karena dengan mengeluarkan air mata haru, selain melenyapkaan stres, di waktu yang bersamaan air mata haru juga meningkatkan fungsi otak simpatik, yang berfungsi untuk menumbuhkan rasa sosial dan simpati pada prang lain.

Dengan melakukan otak atik otak yang ada pada diri kita, baik dengan melakukan optimalisasi otak, serta mengendalikan otak untuk mengontro stres. Maka, kita akan lebih mampu untuk memiliki watak yang lebih baik, watak yang lebih positif, watak yang lebih memiliki daya guna untuk kehidupan kita yang lebih sukses. Sebab, segala bukan sebuah kepastian, masih ada peluang untuk perubahan menjadi yang lebih baik, salah satunya dengan melakukan otak atik otak ini.

 

*Alumnus Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga, Surabaya

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry