Bukti pembayaran kwitansi untuk pembelian seragam sekolah di SMAN Kejayan, Kabupaten Pasuruan. (DUTA/Abdul Aziz)

PASURUAN | duta.co – Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) untuk SMA dan sederajat dari jalur online yang dimulai sejak 25 Juni lalu berakhir pada 29 Juni dini hari tadi. Bahkan setelah diketahui dari hasil penerimaan siswa, para orang tua wali murid mulai mengurus biaya dan disinyalir adanya pungutan diperlukan agar anaknya bisa diterima.

Sementara dari biaya yang dibutuhkan agar para calon siswa bisa diterima di sekolah tersebut lumayan besar. Bahkan adanya permintaan dana dengan berbagai alasan itu, dikeluhkan oleh sejumlah wali murid, seperti yang terjadi di SMAN Kejayan, Kabupaten Pasuruan. Untuk bisa bersekolah di SMA yang cukup favorit itu, seorang siswa baru harus membayar sebesar Rp 2.340.000.

“Biaya untuk macam-macam, mulai dari beli seragam, bayar formulir hingga iuran tahunan. Karena uang yang ada terbatas, saya tadi hanya membayar untuk uang seragam sebanyak Rp 1.585.000 dan pembelian formulir Rp 15.000. Kekurangannya entah kapan saya bisa membayarnya dan harus dipenuhi,” keluh Ratnawati, sambil menunjukkan kwitansi pembayaran, Jumat (29/6/2018).

Dalam kwitansi pembayaran yang ditanda tangani Anik Astutik, tidak dijelaskan kekurangan sebesar Rp 755.000. Namun, uniknya pada lebel kwitansi bertuliskan Koperasi Siswa SMA Negeri I Kejayan. “Katanya kekurangan itu, dipergunakan untuk iuran tahunan. Tidak ada keterangan yang jelas. Sehingga membuat orang tua calon siswa bingung,” imbuh Ratna.

Dari petugas lain yang kemungkinan juga seorang guru di SMAN Kejayan, masih ada lagi tambahan biaya yang akan disampaikan saat siswa sudah masuk sekolah. Diantaranya biaya SPP (sumbangan pembinaan pendidikan) sekitar Rp 200.000 setiap bulan dan sumbangan uang pembangunan. “Katanya akan diinformasikan nanti. Tapi kalau ada pungutan untuk uang gedung, jelas aneh. Karena sekolahan negeri, pembangunan gedung biasanya dipenuhi semuanya oleh pemerintah,” jelasnya.

Sedangkan dari pembayaran uang seragam sebesar Rp 1.585.000, diperoleh empat set dan sejumlah atribu. Yang terdiri dari satu set putih-putih, satu set putih-biru, satu set pramuka dan satu set seragam olahraga. Serta tambahan kain batik untuk baju, tapi masih belum diserahkan. Berbeda dengan di SMAN Kejayan, biaya di SMAN 2 Kota Pasuruan hanya diperuntukkan pembelian seragam baru sebesar Rp 1.650.000.

“Hanya pembelian seragam baru saja sebesar Rp 1.650.000. Tidak ada biaya lain. Biaya untuk seragam itu sudah menjadi ketentuan bersama dari rapat forum kepala sekolah SMA/SMK se-Pasuruan Raya dengan Diknas Jatim Wilayah Pasuruan Raya, untuk Kota dan kabupaten Pasuruan,” papar Badiah, petugas di SMAN 2 Kota Pasuruan.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wilayah Pasuruan Raya, Indah Yudiani, masih belum merespon atas konfirmasi yang disampaikan kepadanya. (dul)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry