Tampak Sekjend PPKN H Nur Hadi ST saat berada di Bazar Rakyat NU. (FT/NANANG)

KEDIRI | duta.co – Sekretaris Jenderal PPKN (Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyyah) H Nur Hadi ST, optimis, bahwa, penguatan khitthah NU pasca Konferwil NU di Lirboyo ini, semakin masif. Karena hampir seluruh Pengurus Cabang NU (PCNU) menghendaki organisasi ini berada di jalur khitthah, tidak terjebak urusan politik praktis.

“Setelah mendengar suara beberapa PCNU, rasanya, PWNU Jawa Timur hasil Konferwil ini bisa menjadi lokomotif NU secara nasional dalam penguatan khitthah. Ke depan tidak ada lagi pengurus NU yang bermain-main dengan politik praktis sebagaimana yang kita saksikan akhir akhir ini,” jelas Cak Nur panggilan akrabnya, kepada duta.co, Sabtu (28/7/2018) di lokasi Konferwil yang berlangsung sampai Minggu 29 Juli 2018 di PP Lirboyo ini.

Menurut Cak Nur, hampir semua peserta yang diajak bicara, sepakat, ketika NU terseret ke politik praktis, maka, yang terjadi adalah penyekatan. Dampak buruk lain, NU menjadi kuda tunggangan untuk kepentingan pribadi. “Di politik ada istilah ‘tidak ada makan gratis’. Politik itu urusan kekuasaan dan uang. Kalau ada pengurus NU bermain politik praktis, itu jelas urusan uang,” jelasnya.

NU, tambahnya,  sudah paham ‘pahit getirnya’ politik praktis. Karena banyak madlaratnya, maka, diambil keputusan kembali ke khittah 1926, memantabkan diri sebagai organisasi sosial keagamaan sebagaimana semangat pendirian awal.

PKP-NU sebuah Langkah Maju

Ditanya soal bursa Rois dan Ketua Tanfidziyah PWNU, pengusaha otomotif ini, optimis yang terpilih nanti kader NU non-politik. “Sejumlah PCNU menyebut nama Gus Kikin (KH Abdul Hakim Mahfudz red.) yang kini sebagai Wakil Ketua PWNU Jatim. Hampir semua sepakat, karena beliau non-politik, mandiri secara ekonomi  dan tidak mudah dikooptasi politisi,” tegasnya.

Pandangan PCNU ini, tegasnya, tidak lepas dari adanya Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKP-NU). “Saya menangkap pendidikan kader NU (PKPNU red.) sebagai media ampuh untuk membumikan khitthah. Bahkan semenjak Pilgub kemarin, para alumni PKP-NU sulit untuk digiring ke pelataran politik. Ini luar biasa,” tegasnya.

Jika merujuk kepada suara cabang, ujarnya, maka, kemungkinan besar arahnya duet KH Anwar Manshur-Gus Kikin. Meski diakui, ada keinginan sejumlah cabang untuk menggolkan KH Asep Saifuddin Chalim, sebagian lain meletakkan Kiai Asep sebagai tim AHWA. “Kita tunggu saja,” tambahnya. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry