PUTRI. Kepala Dinas P dan K Ruby Hartoyo bersama Kepala Dinkes PPKB Farida Mariana dan Owner Sekar Catering Devi Anggraini menunjukkan putri yang akan dijadikan tempat makan pada MBG di Kota Mojokerto. (DUTA.CO/YUSUF W)

MOJOKERTO | duta.co — Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Mojokerto berkali-kali ditunda. Semula Badan Gizi Nasional (BGN), sebagai pelaksana MBG, merencanakan uji coba di Kota Mojokerto pada tanggal 6 Januari 2025.

Ternyata tidak jadi dilaksanakan dan ditunda untuk dilaksanakan pada tanggal 13 Januari 2025. Namun, ternyata tidak jadi lagi dilaksanakan dan ditunda dilaksanakan tanggal 20 Januari 2025. Tapi, lagi-lagi batal dan direncanakan pada 3 Februari 2025.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kota Mojokerto Ruby Hartoyo menjelaskan, penundaan MBG karena kendala dilapangan.

Semula direncanakan tanggal 6 Januari 2025 untuk dilaksanakan di 140 titik. Setelah dilakukan evaluasi selama lima hari, ternyata ada banyak kendala yang harus diperbaiki.

“Faktor utama penundaan karena ompreng (tempat makan). Ompreng standar dari BGN hingga kemarin belum keluar (belum dapat),” ujarnya saat meninjau Catering Sekar di Karanglo, Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Senin (20/1/2025).

Turut serta dalam peninjauan tersebut yakni Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kota Mojokerto Farida Mariana.

Catering Sekar adalah catering yang ditunjuk untuk menyediakan MBG di Kota Mojokerto.

Menurut Ruby, ompreng yang menjadi standar adalah ompreng stainless steel. Namun, hingga saat ini belum mendapatkan.

“Sebagai gantinya untuk sementara pakai putri (ompreng yang terbuat dari plastik,” katanya.

Lebih jauh disampaikan, pelaksanaan MBG di Kota Mojokerto untuk sementara, untuk evaluasi tahap pertama selama tiga bulan, menyasar 2.896 siswa dengan jenjang pendidikan TK, SDN, SMPN, SMAN, dan Pondok Pesantren (Ponpes).

“Untuk sementara menyasa sekolah-sekolah yang ada di sekitar Catering Sekar ini. Yakni TK Karya Bhakti, SDN Wates 1,3,4,5,6, AMPN 9, SMAN 2, dan Ponpes Darul Quran,” jelasnya.

Dari peninjaua yang dilakukan, Ruby yakin Catering Sekar tersebut sanggup melayani 2.900 porsi.

“PGN SPPI (Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia) sudah meninjau kemari (Catering Sekar). Kita lihat tadi untuk persiapan dapur dan kesiapan packing area 1 dan 2, mudah-mudahan kalau 2.900 bisa terpenuhi,” harapnya.

“Insyallah estimasi tanggal 3 Februari 2025 bisa diladilaksanakan di Kota Mojokerto,” imbuhnya.

Dalam tiga bulan evaluasi tahap pertama, MBG belum menyasar ibu hamil dan balita.

“Insyallah pada evaluasi tahap 3 yang dimulai pada bulan Juli nanti, MBG menyasar secara keseluruhan termasuk ibu hamil dan balita,” katanya.

Sedangkan Kepala Dinkes PPKB Kota Mojokerto Farida Mariana mengatakan, dari inspeksi kesehatan lingkungan yang dilakukan hari ini, secara umum sudah memenuhi syarat.

“Cuma ada beberapa catatan saja, plastik yang untuk menutupi tempat mengelola kurang panjang (ke bawah). Kalau yang lain sudah sesuai,” katanya.

Sedangkan terkait dengan pemenuhan gizi, Dinkes sebenarnya sudah memiliki standar, namun sudah disampaikan ternyata ada menu yang berganti setiap minggu.

“Ini tentunya nanti akan dikolaborasikan dengan BGN untuk pemantauannya,” ujarnya.

Sementara itu Owner Sekar Catering, Devi Anggraini mengatakan, dalam program MBG ini pijak menggandeng lima chef.

“Selain chef, kita merekrut 30 orang pekerja lokal untuk memenuhi 2.900 porsi,” katanya.

Dijelaskan, pihak catering menyiapkan makanan mulai dari bahan mentah hingga pendistribusian.

“Di dapur SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) ini ada staf PGN, ahli gizi, dan akuntan yang akan membantu jalannya MBG ini,” tandasnya. (ywd)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry