Keterangan foto BBC

JAKARTA | duta.co – Janji Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, bahwa, stok bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta, kembali normal dalam tujuh hari sejak Jumat (19/9/2025), terbukti meleset alias omong kosong.

Pantauan media di berbagai SPBU swasta seperti Shell Indonesia dan BP-AKR menunjukkan kelangkaan pasokan bensin masih terjadi hingga hari ini, tepat sepekan setelah janji tersebut disampaikan.

Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi menilai Bahlil dan Pertamina telah gagal menepati komitmen. “Bahlil Lahadalia baru tahu dia, sekarang kena bujuk,” ujarnya.

Tak hanya Bahlil, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) sebelumnya juga memastikan kuota impor BBM untuk SPBU swasta dapat terpenuhi dalam satu minggu. Namun, realita berbicara lain.

“Janji tinggal janji. Pertamina tidak bisa memenuhi distribusi tambahan BBM yang rencananya diimpor melalui Pertamina untuk SPBU swasta,” ungkap Uchok.

CBA pun mendesak Presiden Prabowo Subianto segera mengevaluasi Dirut Pertamina. “Kalau perlu pecat saja Dirut-nya karena kerjanya lelet, tidak sesuai janji, dan kinerjanya buruk,” tegas Uchok.

Hingga berita ini dirilis, Pertamina belum memberikan keterangan resmi terkait keterlambatan distribusi BBM untuk SPBU swasta.(*)

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry