JOMBANG | duta.co – Prestasi membanggakan diraih dua siswi MTsN Tambakberas, Jombang. Betapa tidak, saat mengikuti kompetisi matematika International Mathematics Contest (IMCS) di Singapura, pada awal Agustus lalu, keduanya meraih juara.
Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 129 pelajar Indonesia dari pelajar kelas 3 SD sampai kelas 11 SMA. Dalam kompetisi itu, Ardhiya Nitya Hardiyanti klas VIII MTsN Tambakberas, Jombang, meraih juara dengan mendapatkan medali Perak. Seadangkan Zuhairini Sabrina Zakiyah klas VII meraih juara Harapan.
Olimpiade ini diikuti sebanyak 1178 peserta yang berasal dari 11 negara. Di antaranya China, Malaysia, Hongkong, Taiwan, Filipina, Indonesia, Korea, Thailand, Iran, Vietnam dan Australia. Para peserta IMCS dari Indonesia merupakan hasil seleksi dari sekitar 250 ribu siswa yang mengikuti Kompetisi Matematika Nalaria Realistik (KMNR). Para siswa pilihan ini juga mengikuti Math In House Training (MIHT). Lomba IMCS tahun 2017 merupakan tahun ke-10 yang diikuti Indonesia.
Kepala MTsN Tambakberas, Muhammad Syueb, saat menerima kedatangan dua siswinya yang berprestasi tersebut menyampaikan terimakasih kepada para Kyai Bu Nyai Pengasuh PPBU (Pondok Pesantren Bahrul Ulum) serta para guru di MTsN Tambakberas yang bernaung di bawah PPBU tersebut.
”Atas doa dan bimbingan beliau, sehingga dua siswi kami berhasil meraih prestasi membanggakan diajang Olimpiade Matematika Internasional di Singaporre,“ ujar Syueb di hadapan ribuan siswa siswi MTsN Tambakberas, saat memenrima kedatang dua Srikandi MTsN Tambakberas, Sabtu (12/8) siang.
Menurut Syueb, program ini berasal dari diskusi kepala MTsN agar dapat memiliki prestasi International dengan konsultan MTsN Tambakberas Jombang, Syaifulloh. “Dengan dukungan wali santri dan guru-guru MTsN akhirnya dipilih mempersiapkan olimpiade matematika ini, “ cerita Syueb.
Dikatakan Syueb, hasil membanggakan bagi MTsN Tambakberas di kancah International ini merupakan prestasi pertama bagi madrasah yang dipimpinnya.
“Semoga kedepan bisa terus berprestasi dan bisa membanggakan madrasah,” tandasnya. (Rul)
