Salah satu jaringan OYO Hotels di Surabaya. DUTA/istimewa

SURABAYA | duta.co  – Dengan keunggulan teknologi yang dimiliki, OYO Hotels and Homes telah berhasil menggandeng 52 pemilik hotel dengan total 1.412 kamar di Surabaya.

 Itu  terjadi hanya dalam kurun waktu enam bulan sejak hadir di kota tersebut. Pemilik hotel mengaku rata-rata okupansi hotel naik hingga 75% sejak bergabung dengan jaringan OYO.

OYO sebagai jaringan hotel terbesar ke-6 di dunia dengan pertumbuhan tercepat resmi beroperasi di Surabaya sejak Januari 2019.

Data Indeks Pemesanan Perjalanan OYO menunjukkan, Surabaya sebagai salah satu kota yang paling sering dipesan di Indonesia, selain Jakarta, Yogyakarta dan Bandung.

“Selama kuartal 1 2019, tren pemesanan OYO di Surabaya mencapai 62.683 kamar dengan rata-rata pemesanan terjadi setiap 3 menit.

Sedangkan pada bulan Mei 2019, total booking hotel mencapai 20.210 kamar,” ungkap Region Head Java OYO Hotels & Homes Indonesia, Bayu Seto dalam rilis kepada duta.co, Kamis (27/6).

Tingkat hunian hotel pun tumbuh sejalan dengan tren pemesanan kamar yang terus meningkat.

Data Indeks Pemesanan Perjalanan OYO juga menunjukkan, rata-rata hotel mitra OYO berhasil meraih pertumbuhan okupansi hingga 75%.

Dampak nyata dirasakan oleh para pemilik hotel karena pendapatan meningkat. Secara nasional, omzet hotel mitra OYO tumbuh hingga 80%.

Performa hotel mitra di Surabaya yang meningkat pesat, menurut Bayu, terjadi karena OYO membangun bisnis dengan sangat memperhatikan nilai-nilai lokal.

Memahami dinamika dan kultur masyarakat lokal menjadi sangat penting untuk memastikan layanan terbaik bagi para tamu dan mitra.

“Kami bangga karena memiliki tim lokal di Surabaya yang membuat kami semakin yakin dalam memahami pasar Surabaya, mengidentifikasi masalah yang perlu dipecahkan, dan menemukan solusi terbaik untuk menyelesaikannya,” jelas Bayu.

OYO juga memiliki sistem manajemen hotel yang paling canggih, dengan memanfaatkan operasional.

Juga kemampuan onboarding dan transformasi sambil meningkatkan kualitas pengalaman menginap tamu dan tingkat okupansi kamar melalui penggunaan inovasi teknologi termutakhir.

Selain kekuatan mereka dalam mengembangkan talenta lokal, ada dua pilar lain yang turut mendorong pertumbuhan pesat OYO di Surabaya.

Pilar itu adalah kredibilitas yang telah terbukti dalam memastikan kepuasan tamu dan pemilik aset, kemudian komitmen untuk berinvestasi terhadap perbaikan infrastruktur.

“Kami berinvestasi 100 juta dolar AS, khusus di pasar Indonesia. OYO menggunakan investasi tersebut guna terus meningkatkan kualitas aset di Indonesia, termasuk Surabaya. Kami juga mampu mempertahankan tingkat penghunian kamar di angka 75 persen,” ujar Bayu. end/ril

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry