MOJOKERTO | duta.co- Jika anda belum punya rencana liburan akhir pekan atau hari besar, tak ada salahnya agendakan liburan di Kabupaten Mojokerto. Salah satu yang terbaru pohon akar seribu di Dusun Begagan, Desa Begaganlimo, Kecamatan Gondang. Destinasi wisata ini cukup indah untuk berfoto bersama sahabat atau keluarga.
Wisata pohon akar seribu memang cocok bagi pelancong yang menyukai petualangan. Untuk menuju ke lokasi ini, harus berjalan kaki menyusuri jalan setapak sejauh 700 meter dari tempat parkir kendaraan. Setidaknya butuh waktu 30 menit untuk mencapai pohon berakar seribu.
Pohon berakar seribu tersembunyi di balik lebatnya hutan Megolemet. Tepat di tepi aliran sungai Sooko, pohon jenis Koang atau Talirogo itu menjulang tinggi sekitar 30 meter. Sepintas wujudnya mirip pohon beringin.
Tanaman yang satu ini terlihat mencolok mata lantaran ukurannya yang super besar. Pohon yang konon berumur ratusan tahun itu dipenuhi akar-akar yang menjulur dengan diameter sekitar 10 meter. Itu lah sebabnya pohon satu ini disebut warga sekitar berakar seribu.
“Pohon akar seribu ini ternyata bagus, selama ini belum pernah ada di Mojokerto,” kata Endro Trilaksono (31), pengunjung asal Kelurahan Wates, Kacamatan Magersari, Kota Mojokerto, kemarin.
Bentuk akar yang tak beraturan menjulur di atas tanah, membuat pohon ini cukup indah sebagai tempat berswafoto. Di tengah sejuknya udara pegunungan Anjasmoro, para pengunjung menghabiskan waktu dengan memgabadikan momen menggunakan kamera ponsel atau kamera DSLR.
Seperti yang dilakukan Miranda Oktavia Putri (23), wisatawan asal Desa Keramat Tumenggung, Kecamatan Tarik, Sidoarjo. “Tempatnya seru banget untuk berfoto. Alamnya juga sejuk banget, jalanya menu ke sini tadi juga seru,” ujar gadis yang mengaku baru pertama kali ke wisata pohon akar seribu ini.
Sementara tepat di sebelah pohon ini, aliran sungai Sooko begitu menggoda. Sungai yang berhulu dari Pegunungan Anjasmoro ini begitu jernih dan segar. Tak sedikit wisatawan yang memilih berendam melepas penat usai berfoto ria. Rasa lelah setelah menempuh perjalanan selama 30 menit pun terbayar lunas.
“Lingkungannya masih sangat asri, bersih. Air sungai juga jernih dan segar,” ujar Niki Aden (21), pengunjung asal Desa Sambiroto, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
Objek wisata pohon akar seribu masih tergolong baru di Kabupaten Mojokerto. Tempat ini dibuka untuk wisatawan sekitar 1,5 bulan yang lalu. Selain menawarkan keindahan alam, alternatif wisata akhir pekan yang satu ini juga tergolong ekonomis. Pengunjung hanya dikenai ongkos parkir kendaraan.
“Tiket masuk sementara tidak ada, masih gratis, hanya parkir kendaraan saja. Itu pun seikhlasnya,” kata Ki Ageng Satuwi (63), salah seorang pengelola objek wisata pohon akar seribu.
Menurut Satuwi, pohon berakar seribu itu telah ada sejak ratusan tahun yang lalu. “Umur pohon sudah ratusan tahun, sudah ada seperti ini sejak buyut saya dulu,” terangnya.
Di balik keunikan bentuk pohon ini, lanjut Satuwi, ternyata menyimpan legenda yang dipercaya masyarakat sekitar. Kisah rakyat itu menceritakan Pangeran Ronggolawe, putra Adipati Tuban yang melakukan pemberontakan terhadap Majapahit.
Konon, Ronggolawe bisa menghilang setelah bersembunyi di akar pohon Koang itu saat dikepung pasukan kerajaan. Kesaktian sang pangeran itu berkat keris Megolemet, nama yang kini melekat di kawasan hutan Desa Begaganlimo. Kendati gratis, tambah Satuwi, para pengunjung tak boleh sembarangan bertingkah. Salah satunya dilarang keras merusak akar-akar pohon Koang.
“Pengunjung dilarang mencoret-coret pohon ini, hanya boleh foto saja. Pengunjung juga dilarang membuang sampah sembarangan agar kawasan ini tetap bersih,” pungkasnya. (ari)