Talkshow bertema “Waspada Investasi & Pinjaman Online Ilegal, Pentingnya Berinvestasi Sejak Dini, dan Optimalisasi Digitalisasi Pendidikan melalui JConnect Edu” Jumat (3/10/2025) di Exhibition Hall Grand City Mall Surabaya. (dok/duta.co)

SURABAYA | duta.co – Meski sudah banyak korban, tetap berulang kejadiannya dengan kerugian bisa ratusan juta, miliaran bahkan triliunan. Karenanya, perlu waspada dengan Jebakan investasi ilegal berupa skema ponzi, investasi bodong, atau pinjaman online ilegal.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus edukasi agar tidak banyak lagi korban jebakan investasi ilegal. Salah satunya dalam Festival Keuangan Rakyat di Jatim Fest 2025 dengan menghadirkan talkshow bertema “Waspada Investasi & Pinjaman Online Ilegal, Pentingnya Berinvestasi Sejak Dini, dan Optimalisasi Digitalisasi Pendidikan melalui JConnect Edu” Jumat (3/10/2025) di Exhibition Hall Grand City Mall Surabaya.

Indrawan Nugroho U. menjelaskan tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia masih berada di bawah rata-rata nasional menjadi sebab mudahnya tergoda iming-iming jebakan investasi ilegal. Kondisi ini berdampak langsung pada meningkatnya kasus jebakan pinjaman online ilegal (pinjol), perilaku konsumtif, hingga maraknya investasi bodong.

Salah satu kelompok yang cukup rentan adalah generasi muda, khususnya mahasiswa. Banyak di antara mereka terjebak penggunaan layanan keuangan digital tanpa memahami risiko, mulai dari paylater, pinjol, hingga investasi dengan iming-iming keuntungan besar.

“Banyak mahasiswa atau anak muda saat ini kesulitan mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) karena di masa mudanya tercatat menunggak pembayaran paylater. Padahal, hal ini memengaruhi riwayat kredit di sistem OJK,” jelas Indrawan.

Indrawan menambahkan Fenomena FOMO (Fear of Missing Out) dan suka flexing memperburuk kondisi ini. Banyak anak muda membeli barang-barang mewah, gadget baru, tiket konser, bahkan boneka edisi terbatas dengan pinjaman online. Gaya hidup konsumtif tersebut bukan hanya membebani keuangan pribadi, tetapi juga menciptakan risiko gagal bayar.

“Masih banyak masyarakat yang tergoda investasi ilegal. Modusnya beragam, mulai dari janji keuntungan tinggi tanpa risiko, sistem member get member mirip MLM, hingga memanfaatkan tokoh agama atau publik figur untuk menarik minat masyarakat.”

Untuk itu, OJK menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap maraknya investasi dan pinjaman online ilegal yang kerap menjerat korban dengan iming-iming keuntungan tinggi atau pinjaman cepat tanpa prosedur jelas.

“OJK mengingatkan masyarakat agar selalu memastikan legalitas lembaga keuangan melalui website resmi OJK.go.id sebelum melakukan transaksi.”

Data OJK sepanjang tahun ini jumlah pengaduan masyarakat terkait pinjaman online mencapai lebih dari 40 ribu laporan. Dari jumlah itu, sekitar 35 ribu kasus terkait pinjol ilegal, sementara sisanya menyangkut investasi bodong.

“Kondisi serupa juga terjadi di ranah global. Indonesia bersama beberapa negara lain bahkan disebut berada dalam status darurat penipuan keuangan digital,” jelas Indrawan.

Pojok Keuangan Rakyat Hadir Di Jatim Fest 2025

Dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan 2025 serta upaya mendorong peningkatan pemahaman dan penggunaan produk keuangan OJK, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan FKIJK Jawa Timur Hadirkan Pojok Keuangan Rakyat di Jatim Fest 2025.

Pojok Keuangan Rakyat melibatkan sebanyak 12 Lembaga Jasa Keuangan (LJK) yang berpartisipasi antara lain Bank Jatim, BTN, BRI, BNI, Mandiri, BSI, BCA, Pegadaian, BPR Jatim, Jamkrida, BPJS Ketenagakerjaan, dan BPRS Bhakti Sumekar. Masing-masing LJK melalui booth/showcase pameran produk/layanan jasa keuangan dan UMKM binaan mendorong masyarakat untuk menggunakan produk keuangan mulai pembukaan rekening tabungan, keuangan digital, referal kredit/pembiayaan, hingga success story pelaku usaha yg memanfaatkan produk keuangan.

Selain itu, turut berpartisipasi yakni OJK, Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan, dan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang memberikan layanan konsumen dan edukasi kepada masyarakat terkait dengan pentingnya memahami produk-produk keuangan.

Pojok Keuangan Rakyat hadir dari tanggal 1-5 Oktober 2025 di Jatim Fest 2025 dengan berbagai kegiatan menarik salah satunya adalah talkshow keuangan yang dilaksanakan pada tanggal 3 Oktober 2025. Talkshow keuangan melibatkan narasumber dari OJK, LPS dan beberapa Lembaga Jasa Keuangan yang berpartisipasi dengan mengangkat berbagai tema keuangan misalkan pengelolaan keuangan bagi UMKM, pemanfaatan produk keuangan digital, tips and trick berinvestasi, hingga waspada terhadap penipuan berkedok investasi.

Kepala OJK Jawa Timur, Yunita Linda Sari, menyampaikan bahwa kehadiran Pojok Keuangan Rakyat merupakan wujud nyata komitmen OJK bersama Pemerintah Daerah dan Industri Jasa Keuangan dalam mendorong perluasan akses keuangan dan meningkatkan literasi keuangan masyarakat.

“Kami ingin memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat Jawa Timur dapat menikmati layanan keuangan yang inklusif, aman, dan bermanfaat. Inilah salah satu upaya strategis kami untuk memperkuat fondasi ekonomi daerah sekaligus mendukung Jawa Timur sebagai gerbang baru nusantara,” ujarnya. Imm

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry