
JOMBANG | duta.co – Giliran Kabupaten Jombang menjadi sohibul bait (tuan rumah) jamaah Al-Istiqomah One Day One Juz (ODOJ). Sabtu (5/7/25), mereka tumplek-blek di Dusun Kemerigalih, Sawiji, Jogoroto, Jombang. Dari Kabupaten Mojokerto sekitar 500 jamaah, pun dari Jombang ada sekitar 500 jamaah.
“Belum yang dari Sidoarjo. InsyaAllah acara ini akan menambah semangat kita lebih dekat dengan Alquran. Mengamalkan isinya, membaca kalamNya (Firman Allah SWT,” demikian disampaikan H Muhtazuddin, atas nama sohibul bait, kepada duta.co, Sabtu (5/7/25).
Menurut Kaji Muh, panggilan akrabnya, jamaah Al-Istiqomah One Day One Juz (ODOJ) ini sudah berjalan lama. “Ini komunitas yang bertekad memperdalam pemahaman terhadap Alquran dengan cara membaca satu juz setiap harinya. Kegiatan ini terinspirasi dari semangat untuk mendekatkan diri pada kitab suci umat Islam. Kita membuat kebiasaan dengan membaca Alquran secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari,” tegasnya.
Maka, tegasnya, dalam setiap langkahnya, Jam’iyyah Al Istiqomah One Day One Juz ini tak henti-hentinya mempromosikan kegiatan membaca Alquran sebagai suatu ibadah yang mendatangkan manfaat spiritual yang besar. “Ini bukan sekedar memahami kata-kata yang tertera, tetapi juga merenungkan makna, mengaplikasikan ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari,” urainya.
Konsep One Day One Juz, lanjutnya, minimal dapat menyelesaikan membaca Alquran dalam waktu dalam satu bulan penuh. Hal ini tidak hanya meningkatkan kualitas bacaan, tetapi juga memberikan kesempatan untuk lebih mendalam dalam memahami isi Alquran secara utuh.
“Maka, Jam’iyyah Al Istiqomah One Day One Juz merupakan wadah, sehingga jamaah bisa saling mendukung dan memotivasi satu sama lain dalam perjalanan mereka untuk meningkatkan hubungan spiritual dengan Al-Quran. Selian itu, kita juga mengadakan diskusi-diskusi berkala, berbagi pengalaman, serta memberikan motivasi dan dorongan agar tetap konsisten dalam membaca Alquran setiap hari,” tegasnya.
Acara ini, lanjutnya, bersama dengan ruwat desa, Desa Sawiji. Warga gotong-royong untuk menyediakan kosumsi, termasuk hal lain yang dibutuhkan. “Kita letakkan di Rumah Gede (almaghfurlah Cak Anam red) agar tidak banyak menggaggu jalan umum. Meski begitu, faktanya, masih banyak kendaraan yang masuk. Kami mohon maaf kepada pengguna jalan yang terganggu,” pungkasnya. (nzm)