SURABAYA | duta.co – Ketua Umum DPP PPP, Mohammad Romahurmuziy alias  Gus Rommy yang baru saja terkena operasi tangkap tangan (OTT) KPK di Surabaya, sempat bikin gaduh. Ini lantaran mantan orang nomor satu di partai berlambang Ka’bah tersebut menyebut nama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Kiai Asep soal rekomendasi nama.

Dalam penyataannya, Rommy menyebut bahwa orang nomor satu di lingkungan Pemprov Jatim ikut merekomendasi Haris Hasanuddin layak menjadi Kepala Kanwil Kemenag Jatim karena orangnya bagus. Dengan alibi itu, dia mengaku hanya meneruskan aspirasi dari tokoh-tokoh yang layak menjadi panutan tersebut ke Kemenag.

Menanggapi hal tersebut, pengamat politik dari Universitas Airlangga Surabaya, Suparto Wijoyo mengatakan secara tidak langsung pernyataan Rommy memang cukup mengejutkan. Namun, Suparto berharap masyarakat Jatim tidak tidak menelan mentah-mentah.

“Saya kira masyarakat Jatim bisa menilai mana politisi yang gentle dan politisi yang mau main gropyokan seperti tijitibeh (mati satu mati kabeh),” kelakar akademisi murah senyum ini.

Ia meyakini KPK sendiri tidak akan gegabah. Pasti mencermati betul pernyataan Rommy. Sebab rekomendasi yang dibilang Rommy itu, sangat tidak menyambung dengan kapasitas dan kewenangan Bu Khofifah sebagai Gubernur Jatim.

“Bahkan secara administratif pemerintahan jelas tak ada kaitan sama sekali karena berbeda area. Kecuali kalau Khofifah ikut menjadi panitia seleksi di Kemenag,” tegas Suparto. (ud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry