DEPOK | duta.co – Munculnya kekerasan dan konflik atas nama agama oleh sebagian kelompok dipicu pada pemahaman Al-Qur’an secara parsial atau sepotong-potong. Hal itu dibenarkan oleh Direktur Kulliyatul Qur’an KH. Dr. Arif Zamhari dalam Pengajian Akbar Peringatan Nuzulul Qur’an 1438 H Senin kemarin.

Menurutnya, sebagian kelompok tersebut bisa melakukan tindak kekerasan atas nama agama karena pemahamannya yang terbatas pada Al-Qur’an. “Mereka tidak memahami Al-Qur’an secara komprehensif. Sehingga, mereka mencuplik atau mengambil ayat-ayat yang keras seperti tentang berperang. Padahal, bila dipahami dan diteliti lebih dalam konteks ayat dengan penerapannya adalah tidak demikian. Sudah jelas Al-Qur’an tidak mengajarkan kekerasan dan menganiaya orang lain,” ujarnya.

Pengajian Akbar Peringatan Nuzulul Qur’an 1438 H dengan tema Menumbuhkan Spirit Qur’an Untuk Memperoleh Kebaikan digelar di Pesantren Al-Hikam, Kukusan, Beji.

Arif menuturkan, fungsi Al-Qur’an salah satunya adalah untuk menjadi petunjuk bagi manusia. Ia menambahkan, Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan sumber hukum akan bisa menjadi petunjuk bila memiliki pemahaman yang komprehensif. Untuk itu, lanjutnya, diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dalam mempelajari dan memahaminya.

“Untuk mendapatkan petunjuk dari Al-Qur’an juga dibutuhkan kemampuan dan pemahaman yang menyeluruh. Mari kita terus baca, pelajari, pahami Al-Qur’an secara tekstual dan kontekstual sebagai mukjizat,”paparnya.

Sementara itu, KH. Dr. Cholil Nafis dalam tausyiyahnya menyampaikan bahwa di dalam Al-Qur’an banyak disebut kata tentang manusia. Menurutnya, kebaikan seseorang bukan saja secara vertikal kepada sang Pencipta-Nya. Namun, lanjutnya, kebaikan juga kepada sesama manusia atau juga dengan kesholehan soaial.

“Tapi perlu diingat, meskipun kebaikan kepada manusia berdasarkan HAM tanpa dilandasi keimanan tetap tidak dinilai kebaikannya di akhirat kelak,”terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, ribuan jamaah memadati acara. Tampak hadir Habib Lutfi bin Yahya memberikan tausyiyah. Selain itu, Pengurus NU, Badan Otonom, tokoh masyarakat dan lainnya. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry