SURABAYA | duta.co – Warganet sedang kemasukan video pendek Jozeph Paul Zhang, yang mengaku seorang pendeta. Video itu kemudian terunggah @Hidayah Mualaf Channel, bulan lalu.  Sampai Kamis (17/11/22) sudah ada 1.690 komentar.

“Kalau tidak salah Paul Zhang ini buron polisi. Tetapi, ia masih leluasa membuat konten perpecahan. Ini bahaya, bukan saja bagi umat beragama, tetapi juga keutuhan kita dalam berbangsa bernegara. Polisi harus lebih serius memburu dia,” demikian H Tjetjep Mohammad Yasien, SH, MH pengacara senior Surabaya, kepada duta.co, (Kamis (17/11/22) di Jakarta.

Menurut Gus Yasien, panggilan akrabnya, orang seperti Jozeph Paul Zhang ini tidak boleh kita biarkan. Hukum di negeri ini harus berdiri tegak. Kalau tidak, bisa merusak keutuhan kita sebagai bangsa Indonesia.

“Dia menyebut NU dan Ansor telah membantai 3 juta orang PKI. Dia tidak mau melihat ke belakang (sejarah aslinya), bahwa, semua itu jalaran PKI yang memulai. Bukan saja umat Islam yang jadi korban, tetapi seluruh umat beragama. Belum lagi kalau kita mengenang pembantaian para jenderal, sangat sadis PKI itu,” terang alumni PP Tebuireng, Jombang ini.

Dalam video berdurasi  28:59 menit itu, tampak Jozeph Paul Zhang sedang berada di luar negeri, Belanda bersama Pendeta Muriwali Yanto Matalu. Tepatnya di Kota Zwolle, sebuah ibu kota provinsi Overijssel, Belanda. Paul sedang menyelesaikan kuliahnya untuk meraih gelar doktor teologi. Paul Zhang mengumbar kemarahannya terhadap umat Islam, khususnya NU.

“Kalau ada yang bilang Islam moderat, Islam radikal, justru NU ini yang membantai 3 juta orang yang mereka tuduh PKI. Dibunuh dengan sadis tanpa pengadilan. Apakah yang mereka bunuh itu PKI? Bukan. Asal teriak kafir, mereka bunuh. Ansor ini, yang berada di bawah NU, kan. Kiai yang dibunuh PKI tidak sampai seratus, orang yang mereka bunuh NU 3 juta,” demikian Paul Zhang.

Paul juga mengkritik habis Menteri Agama Gus Yaqut (Yaqut Cholil Qoumas). Katanya, tidak ada prestasi, sama sekali. Paul pun menyinggung Banser yang menjaga Gereja saat natalan. Menurutnya, Banser hanya butuh nasi bungkus saja. “Banser itu jaga natalan hanya butuh nasi bungkus doang,” katanya sinis.

Jangan Biarkan

Dr Akal pemilik akun @Hidayah Mualaf Channel, meminta Umat Islam, khususnya warga nadliyin, mencermati omongan Jozeph Paul Zhang. Dr Akal juga berharap video ini tidak memecah-belah persatuan kita. Tetapi, ia mengingatkan, bahwa, sebesar apa pun toleransi yang kita bangun, mereka tetap tidak puas. Lebih berbahaya lagi, kalau kampanye model Paul Zhang ini terus kita biarkan.

“Mohon maaf, saya hidup di lingkungan nonmuslim. Teman saya (nonmuslim) yang tadinya baik-baik saja, hanya sibuk mencari maka, sekarang berbeda, jadi membenci umat Islam  setelah mendengar dan menonton omongan Paul Zhang,” demikian Dr Akal.

Video dengan tajuk ‘Nahdlatul Ulama, GP Ansor dan Yg Mengaku Islam Moderat Wajib Tonton ini.Biar Kalian Tau Apa itu Oten’ itu mendapat ribuan komentar. 𝘼𝙧𝙞𝙪𝙨 𝙅𝙪𝙖𝙣 𝘽𝙚𝙣𝙮𝙖𝙢𝙞𝙣 menulis: Semoga org2 NU sadar terutama petinggi dan pengambil kebijakannya unt berbenah diri dgn adanya video ini dari sudut pandang seorang muallaf yg sangat mencintai islam & rosullullah yg berjuang sekuat tenaga lewat dakwah & pencerahan di dunia maya.mantab koh Julius, semoga Allah menjaga & melindungi koh julius beserta keluarga.

Pun dengan widi sudarso. Ia menulis:  Subhanalloh… Bang Zul.. narasinya luar biasa nampak itu dari suara hati…inilah kemuliaam alloh yg maha kasih sayang tatkala memberi hidayah kpd hambanya seketika menyatu pd dirinya…Semoga bang zul dan keluarga sll memperoleh kemuliaan hidup dunia dan akhirotNya…Aamiin..

Andri Tanjung : Seorang pendeta besar kristen Muriwali duduk bersama penghujat dan musuh negara buronan kepolisian Republik Indonesia sungguh mencoreng nama kekristenan dan aparat kepolisian harus bergerak cepat untuk menagkap dan dimintai keterangan kepada pendeta Muriwali untuk keterlibatannya bersama buronan tersebut

Tiascona pratama :  Siaap Bang Jul…akan aku sebarkan, Insyallah bermanfaat, mohon Bang Jul juga tidak meng-generalisasi warga NU/ Banser, karena secara politis banyak sekali perbedaan paham, bahkan banyak yang mengaku-ngaku Nahdiyin, sayangnya semua diakui sebagai warga NU …tapi begitulah organisasi… Saya warga NU di Jabar tetap menjaga harga diri dan memilih tidak sudi bekerjasama PZ dan MYM untuk menghancurkan NKRI Lanjutkan dan selalu semangat Bang Jul, semoga tetap Istiqomah dalam Iman dan Islam, terimakasih

Lalu, challenge ke alaman berkomentar: Habib Taufiq pasuruan pernah mengingatkan hal ini juga koh, tentang batasan-batasan toleransi. Semoga ulasan koh Julius semakin menyadarkan saudara kita di GP anshor n Banser. Mari bersatu. Salam Indonesia. (*)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry