Sekretaris DPD Partai Gerindra Jatim, H Anwar Sadad bersama putra. (FT/SUUD)

SURABAYA | duta.co – Kesan NU menjadi milik salah satu parpol (PKB red.) akan terkikis. Pengurus NU Jawa Timur hasil Konferwil Liboro, Kediri diyakini mampu menegakkan khitthah dengan mengayomi seluruh umat dan partai politik, sebagaimana tema Konferwil ke-17 tempo hari.

DPD Partai Gerindra Jawa Timur ikut optimis, jika PWNU Jatim hasil Konferwil dengan kepemimpinan duet KH Anwar Manshur (Rais Syuriah) dan KH Marzuki Mustamar (Ketua Tanfidziyah) bisa menjadi pengayom umat dan parpol-parpol yang ada di Jawa Timur.

“Kami mengucapkan selamat kepada KH Anwar Manshur dan KH Marzuki Mustamar yang mendapatkan kepercayaan dari warga nahdliyin untuk menakhodai PWNU Jatim lima tahun ke depan,” ujar sekretaris DPD Partai Gerindra Jatim, H Anwar Sadad saat dikonfirmasi Selasa (31/7/2018).

Gerindra Siap bantu Wujudkan Mabadi Khoiro Ummah

Menurut Ketua Dewan Pakar IASS (Ikatan Alumni Santri Sidogiri), Partai Gerindra Jatim siap mensupport semua program-program kerja PWNU Jatim untuk mewujudkan “Mabadi’ Khoiro Ummah”, apalagi di dalam kepengurusan Partai Gerindra di semua jajaran banyak terdapat anak-anak NU yang bertekad memperjuangkan NU di jalur politik.

“Gerindra memiliki harapan besar, PWNU Jatim menjadi pengayom bagi semua elemen rakyat Jatim, termasuk kekuatan politik,” harap anggota DPRD Jatim dari Fraksi Partai Gerindra ini.

PWNU Jatim sebagai pengayom, lanjut Anwar Sadad diyakini akan kukuh mempraktikkan politik kebangsaan atau high politics, dengan memberikan guidance bagi kekuatan politik Jatim berdasarkan spirit nilai-nilai agama, kebangsaan, demi kemaslahatan umat.

“Dengan mempraktikkan high politics, pasti PWNU Jatim akan menghindar untuk masuk dalam wilayah politik kepartaian yang sempit dan dangkal, atau bahkan menjadi partisan politik untuk kepentingan jangka pendek,” beber Gus Sadad sapaan akrab alumnus UINSA Surabaya ini.

Optimisme Partai Gerindra terhadap kepengurusan PWNU Jatim yang baru itu salah satu penyebabnya adalah adanya kontrak jam’iyah rais syuriah dan ketua tanfidziyah terpilih. “Inilah yang menandakan konsistensi dan kesungguhan PWNU Jatim untuk berpegang teguh pada 9 Pedomam Politik (Qonun Syiasyah) Warga NU,” pungkas mantan Wakil Sekretaris PCNU Kab. Pasuruan, periode 2000-2001. (ud)