MALANG | duta.co – Betapa bangganya Luluk HF, mahasiswa jurusan Management Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Novel karyanya yang berjudul EL dilirik rumah produksi Multi Vision Plus (MVP) dan dijadikan menjadi sebuah karya film dengan judul yang sama, yaitu EL.
Film ini diperankan sederet artis seperti Achmad Megantara yang memerankan Mario Adipati Haling dan Aurelie Moeremans sebagai Dafychi Guanni Freedy.
Selain itu juga ada artis kawakan seperti Dimaz Andrean, Meriam Bellina, Gigi ex Cherrybelle, dan Manohara akan diputar di seluruh bioskop tanggal 9 April mendatang.
Sang penulis novel, Luluk HF memaparkan novel ke-empat yang ditulisnya ini masih seputar romantisme.
“Saya tidak menyangka kalau novel saya diangkat ke layar lebar, dan.kabar ini didapat dari penerbit kalau novel berjudul EL kemarin salah satu produser film, “ ungkap Luluk.
Ditambahkan Lilik, pada novel EL, memiliki alur cerita yang berbeda dibanding novel bergenre romantis lainnya. Karena tak hanya menyuguhkan cerita percintaan remaja pada umumnya, di dalamnya juga digabungkan dengan kasih sayang dari sebuah keluarga.
Menariknya lagi, film ini menyuguhkan kisah cinta antara remaja SMA dan pria berusia matang yang menjadi seorang pengusaha sukses. Selain itu, pemeran utama perempuan pun memiliki kepribadian ganda yang dipastikan akan membuat rasa penasaran.
“Yang pasti ceritanya salah satu tokoh dalam novel tersebut ada yang berkepribadian ganda ,dan itulah yang membuat MVP menggarap dan mengangkat novel tersebut ke layar lebar,” tandas gadis kelahiran Seru,Paciran Lamongan 1998 ini.
Sementara itu,Achmad Megantara dan Aurelie Moeremans dua orang artis yang bermain.di f8l ‘ EL ‘ mengaku sangat termotivasi dan terinspirasi.
“Novel ini sangat bagus alur ceritanya, film ini menyuguhkan kisah cinta antara remaja SMA dan pria berusia matang yang menjadi seorang pengusaha sukses. Selain itu, pemeran utama perempuan pun memiliki kepribadian ganda yang dipastikan akan membuat rasa penasaran,” ungkap Aurelie Moeremans.
Sementara itu, PR 3 UMM Dr Sidik Sunaryo sangat mengapresiasi karya mahasiswanya ini.
“Ini sebuah apresiasi yang mampu berkarya meskipun tidak linear dengan jurusannya. Menurutnya, di era saat ini tidak menjamin kompetensi yang linear dengan disiplin ilmu yang ditempuh,” ungkapnya.
Dan UMM akan terus mendorong munculnya karya terbaik mahasiswanya dalam mengasosiasikan bakat yang dimiliki. ais
