
SURABAYA | duta.co – Nisa’ul Malicha, mahasiswi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) ini mempunyai cara yang istimewa untuk membahagiakan kedua orang tuanya, terutama sang ibu. Dara yang kerap disapa Icha ini menghabiskan waktunya untuk hafalan Alquran demi mewujudkan mimpi sang ibu. Hasilnya, kini Icha telah hafal 28 juz Alquran.
“Ibu ingin saya jadi hafiz. Makanya saat SMP saya dipondokkan agar bisa lebih mudah hafalan Alquran,” ujar Icha dikutip dari laman resmi Unusa, Senin (14/4/2025).
Icha mengaku kini telah hafal 28 juz Al-quran dan bertekad menyelesaikan hafalannya hingga 30 juz di bulan suci Ramadan ini.
“Sekarang sudah 28 juz tapi masih ada beberapa bacaan yang perlu diperbaiki hafalannya. Insya Allah bulan Ramadan ini mau menuntaskan sampai 30 juz,” terang mahasiswi jurusan PGSD semester 4 ini.
Icha mengungkapkan belajar menghafal Al-quran bukan hal yang mudah. Butuh kesabaran dan ketekunan untuk menjalaninya. Icha bahkan mengaku sempat kesulitan belajar hafalan Alquran, namun motivasi dari sang ibu membangkitkan kembali semangat Icha melanjutkan hafalan Alquran nya.
“Di awal belajar hafalan sempat mau berhenti karena nggak hafal-hafal, susah banget. Tapi ibu selalu memotivasi Icha agar tidak putus asa. Ibu ingin Icha jadi hafiz. Ibu pernah bilang ‘Barang siapa yang menghafal Alquran, mengkajinya dan mengamalkannya, maka Allah akan memberikan mahkota bagi kedua orang tuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari. Dan kedua orang tuanya akan diberi dua pakaian yang tidak bisa dinilai dengan dunia’. Saya ingin membahagiakan kedua orang tua saya,” ungkap Icha.
Beberapa metode hafalan dilakukan Icha, mulai dari metode setoran hafalan kepada sang ustadzah di pondok pesantren hingga murojaah. Murojaah adalah metode menghafal Alquran dengan mengulang-ulang hafalan yang sudah pernah dihafalkan. Murojaah bertujuan untuk menjaga hafalan agar tidak lupa dan salah.
Demi menjaga konsistensi hafalan Alquran nya, Icha pun memutuskan melanjutkan pendidikan di Unusa saat masuk jenjang perguruan tinggi. Kampus dengan nuansa Islami ini cukup membantu Icha melancarkan hafalannya.
“Di kampus ada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tahfidz. Nah Icha ikut UKM itu. Jadi selain di pondok pesantren, Icha juga bisa belajar hafalan Alquran lewat UKM di kampus,” jelas Icha.
UKM Tahfidz Unusa mewadahi para mahasiswa yang paham dan hafal Alquran untuk mengembangkan kemampuannya. Mereka secara rutin menggelar Semaan Alquran setiap 2 minggu sekali. Kajian tafsir Al-quran juga secara rutin digelar setiap 2 minggu sekali oleh UKM ini. ril/hms