Kandidat calon wakil wali kota Surabaya, Lia Istifhama. foto; faizal

SURABAYA | duta.co – Relawan Lia Istifhama terus bergerak melakukan sosialisasi, pencegahan virus Corona (Covid-19). Mereka memilih langkah ini dibandingkan sosialisasi pencalonan di Pilwali Surabaya 2020, karena virus ini sudah menyebar luas.

Menurut Ketua Tim Relawan Lia Istifhama, Yusub Hidayat di tengah Corona yang mewabah bukan berarti berhenti melakukan sosialisasi. Justru relawan harus mengajak masyarakat agar tidak panik, salah satu cara yakni melakukan hal bermanfaat untuk mencegah penyebaran virus mematikan tersebut.

“Kita melakukan sosialisasi tentang bahaya Corona. Kita berikan pemahaman kepada masyarakat kalau ingin hidup sehat, terhindar dari Corona, apa yang diimbau pemerintah ya kita lakukan,” katanya di Surabaya, Kamis (26/3/2020).

Tentu saja, tandas Yusuf, sosialisasi yang dilakukan 38 kelompok relawan Ning Lia — di antaranya Relawan Santri Kampung Surabaya, Surabaya Ceria dan Saksi Nol Rupiah — tidak dengan pengumpulan massa, melainkan memanfaatkan media massa maupun platform media sosial.

“Sehingga, relawan dalam waktu dekat ini akan melakukan pengoptimalan jaringan sosialisasi bisa lewat WhatsApp, Facebook, Instagram maupun platform media sosial lainnya,” ucap Yusub.

Bahkan dalam waktu dekat, secara bersamaan para relawan Ning Lia akan bergerak di masyarakat lewat gerakan door to door untuk membagikan masker, hand sanitizer ke kalangan pendidikan, termasuk pula ke masjid dan pesantren.

“Selain gerakan sosial, gerakan door to door menjadi penting untuk kita memberikan sosialisasi, bahwa kita enggak boleh takut, tapi harus tetap menjaga kesehatan kita,” tandas Yusub.

Kandidat calon wakil wali kota Surabaya, Lia Istifhama memilih mengurangi intensitas sosialiasi terkait Pilwali, menyusul wabah virus Corona (Covid-19) yang makin gencar menyasar Surabaya.

“Sebagai seorang ibu, juga mungkin masyarakat luas lainnya, lebih berpikir untuk konsen tentang lingkungan sekarang ini. Jadi agak slow soal Cawawali itu, tapi yang jelas proses harus berjalan, karena sudah ada tahapan,” paparnya.

Jadi hari-hari ini lebih fokus untuk pencegahan Corona dulu ya? “Ya, insyaallah memang beberapa aksi sudah kita siapkan. Ada aksi yang terkait dengan Pilwali, ada pula yang tidak,” ucapnya.

Lia mencontohkan aksi berbagi masker gratis yang dilakukannya beberapa waktu lalu, dan saat ini tengah membagikan pupuk lewat sejumlah kampus untuk menjaga lingkungan.

“Insyaallah kita juga akan melakukan penanaman pohon, dan nanti ada beberapa program lagi. Ini yang jelas nanti terus, kontinyu,” ucap keponakan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa tersebut .

Sementara terkait sosialisasi untuk maju di Pilwali, saat ini yang dilakukannya lebih banyak door to door karena belum memungkinkan melakukan banyak kegiatan berbasis massa akibat Corona.

“Bagi saya Pilwali itu hanya sebuah bonus, yang terpenting bagaimana kita berproses sebagai seorang figur. Ketika kita bicara figur, berarti kita harus diterima banyak orang,” sambungnya.

Lantas, bagaimana proses dengan Parpol untuk mendapatkan tiket pencalonan? Menurut Lia, apa yang dilakukannya saat ini tidak jauh beda dengan di awal berproses, yakni menjalin hubungan secara personal dan tetap jalan.

“Saya berproses sesuai dengan kapasitas kemampuan, kapabilitas, saya tahu diri-lah. Jadi yang bisa saya lakukan adalah sambung silaturahim, itu yang saya jalankan. Sampai sekarang pun juga berjalan,” ujarnya. zal

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry