
MOJOKERTO | duta.co – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari meninjau pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Mojokerto di halaman Pasar Ketidur, Kota Mojokerto, Kamis (11/12).
Kegiatan ini melibatkan Bakorwil Bojonegoro dan UPT Perlindungan Konsumen Bojonegoro Disperindag Jawa Timur berkolaborasi dengan 18 Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) di bawah naungan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menegaskan bahwa GPM merupakan langkah strategis pemerintah untuk memastikan harga kebutuhan pokok tetap terjangkau, terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Hari ini kami meninjau secara langsung gerakan pangan murah yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Pemerintah Kota Mojokerto,” ujarnya.
Sosok yang akrab disapa Ning Ita ini menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan banyak unsur di tingkat lokal mulai dari KKMP), pelaku UMKM, kelompok tani (Gapoktan), hingga kelompok budidaya tanaman pangan (Pokdatan). Sinergi ini, kata Ning Ita, menjadi bagian penting dalam memperkuat ketahanan pangan daerah.
“KKMP, UMKM, Gapoktan, Pokdatan kita libatkan semuanya yang berhubungan dengan ketahanan pangan,” katanya.
Menurut Ning Ita, kebutuhan masyarakat menjelang Nataru meningkat, oleh karena itu pemerintah hadir dengan intervensi yang tepat, termasuk melalui penyediaan bahan pokok dengan harga terjangkau.
“Menjelang libur Nataru, kecenderungan masyarakat demandnya lebih besar daripada kondisi normal, makanya diadakan gerakan pangan murah,” jelasnya.
Ia menyebutkan bahwa GPM telah menjadi agenda rutin pemerintah untuk menjaga stabilitas harga dan memperkuat ketersediaan pangan bagi masyarakat. (ywd)






































