
MOJOKERTO | duta.co – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyampaikan bahwa Pemkot Mojokerto telah memulai pilot projeck membagikan pekerjaan penyedia makanan dan minuman (mamin) melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kepada lebih banyak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Hal itu disampaikan Ning Ita, sapaan akrab wali kota, saat meninjau dua pelatihan sekaligus, yakni Pelatihan Branding dan Packaging dan Pelatihan Digital Marketing bagi puluhan pelaku UMKM di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Maja Citra Kinarya, Rabu (5/11/2025).
“Disisa waktu dua bulan ini saya membuat pilot project, lebih banyak UMKM mamin saya bagi di OPD-OPD (Organisasi Perangkat Daerah),” ujarnya.
Ning Ita mengungkapkan, di Pemkot Mojokerto ada anggaran yang jumlahnya miliaran untuk mamin. Anggaran tersebut tersebar di OPD-OPD.
“Selama ini penyediaan mamin melalui APBD hanya didominasi beberapa UMKM. Sekarang kita bagikan pekerjaan untuk penyediaan mamin melalui APBD ini kepada lebih banyak UMKM supaya UMKM yang mendapatkan pekerjaan dari Pemkot bisa lebih merata,” ungkapnya.
Sebagai implementasi pelaksanaan pilot project ini, Ning Ita mengaku telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Wali Kota Mojokerto.
“Melalui SK tersebut, UMKM Mamin saya bagi ke OPD-OPD. Dinas ini sekian UMKM, Badan ini sekian UMKM, dan seterusnya,” katanya.
Sebanyak 23 UMKM mamin sudah masuk e-katalog meski belum 100%. Diharapkan nantinya 23 UMKM ini sudah tidak ada kendala lagi untuk menjadi penyedia mamin Pemkot.
Untuk itu, Ning Ita meminta agar pelaku UMKM mempersiapkan segala hal agar dapat menjadi mitra Pemkot.
“Jangan sampai mengecewakan. Ketika dipesan, katanya sanggup. Tapi, saat pelaksanaan ternyata maminnya tidak tersedia. Ini namanya kan menolak rezeki,” tukasnya.
Menurutnya, pilot project ini dilakukan guna mempertahankan pertumbuhan ekonomi di Kota Mojokerto di tengah
kondisi ekonomi Indonesia yang belum stabil, ditambah pada tahun 2026 seluruh daerah akan terjadi pemangkasan dana transfer dari pusat yang nominalnya cukup besar.
“Nah ini penting, makanya saya akan berfokus di situ sebagai pilot project pertumbuhan ekonomi. Selama ini kan hanya didominasi segelintir UMKM saja yang menjadi mitra. Arahnya lebih banyak UMKM yang menjadi penyedia untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi di Kota Mojokerto,” harapnya.
Pada kesempatan itu, Ning Ita juga turut memborong sejumlah produk lokal UMKM.
Sedangkan Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto Amin Wachid mengatakan, pelatihan ini diikuti oleh para pelaku UMKM dari berbagai sektor, mulai dari makanan dan mamin, fashion, craft, hingga alas kaki.
“Mereka tidak hanya mendapat materi, tetapi juga praktik, salah satunya promosi digital melalui live di platform media sosial,” katanya.
Menurutnya, pelatihan seperti ini menjadi langkah strategis agar pelaku UMKM di Kota Mojokerto semakin adaptif terhadap perubahan zaman.
“Era digital memberikan peluang yang sangat besar. Dengan kemasan menarik dan promosi yang tepat di media sosial, produk UMKM kita bisa dikenal lebih luas,” pungkasnya. (ywd)






































