PROYEK: Fatchul Muid (pakai topi), Anggota Komisi D DPRD Surabaya saat turun langsung memantau proyek senilai Rp 2,5 miliar. Duta/Abd Azis

SURABAYA | duta.co – Proyek pavingisasi dan saluran air di Rangkah VII Kelurahan Rangkah Kecamatan Tambaksari mendapat atensi dari Fatchul Muid. Anggota Komisi D DPRD Surabaya turun langsung memantau proyek senilai Rp 2,5 miliar itu.

Pavingisasi yang menggunakan dana dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Pemkot Surabaya sudah dimulai sejak Juni dan diperkirakan selesai selama enam bulan pengerjaan.

“Ini menurut jadwal selesai bulan Oktober. Saya pantau karena nilai proyeknya besar. Khawatir nanti pengerjaan ngak sesuai dengan spesifikasi dan mangkrak,” ujarnya saat turun ke lokasi, Minggu (9/9).

Legislator Partai Nasdem ini menegaskan, tidak pernah ada nilai proyek sebesar ini sebelumnya di daerah Rangkah. Proyek ini bukan hanya pavingisasi, tapi juga saluran yang menggunakan box culvert.

Menurutnya, jalan Rangkah VII sudah lama rusak, sekitar 2006. Dimana sejak jalan Kenjeran dibangun dan lebih tinggi dari jalan Rangkah. Akibatnya, saat hujan air mengalir ke Rangkah VII dan menggenangi rumah warga.

Selain banjir, jalan rangkah VII sering menjadi jalan alternatif saat jalan Kenjeran macet. Dua penyebab ini yang menjadikan jalan Rangkah VII rusak parah. Warga sudah mengupayakan dalam musrembang, tetapi tidak mendapat perhatian dari pemerintah.

“Ini kita bantu mengusahakan ke Pemkot. Alhamdulillah baru dapat anggaran tahun ini. Karena kasihan warga banyak yang ngeluh. Rumahnya kebanjiran dan jalan rusak parah,” ungkapnya.

Anggota dewan yang maju lagi pada Pileg 2019 ini mengatakan, butuh perjuangan warga untuk mendapatkan proyek ini. Sejak 2014 diusulkan dalam musrembang, namun belum ada respon positif dari pemerintah.

“Karena tidak ada tindak lanjut, pengurus kampung menyampaikan ke kami dan kami tindak lanjuti ke dinas cipta karya,” tegasnya.

Dia mengatakan, proyek jalan sepanjang sekitar 700 meter ini mengalami banyak kendala. Terutama dari pipa PDAM Surya Sembada kota Surabaya. “Pembangunan ini terkendala pipa PDAM. Karena galian ini ganggu pipa. PDAM belum menindak lanjuti makanya kita turun supaya dinas terakit bisa ada kerjasama yang baik,” tukasnya.

Sekretaris RW 01 Kelurahan Rangkah Didit Hardiyanto menambahkan, realisasi pembangunan proyek ini ada campur tangan Fatchul Muid. Warga sekitar menyampaikan aspirasi ke dewan agar mendapatkan dana untuk memperbaiki jalan.

“Pak Muid yang membantu,” jelasnya.

Menurutnya, kerusakan jalan dan banjir setiap musim hujan sudah menjadi masalah klasik. Sebab, saluran air di Rangkah VII lari ke jalan Kenjeran. Setalah jalan Kenjeran diperbaiki, saluran seperti dibendung.

“Kalau banjir keringnya lama sekali. Akibat genangan air jalan makin rusak,” ungkapnya.

Dia berharap pengerjaan proyek ini bisa tepat waktu. Sebab, banyak kendaraan warga, terutama roda empat yang harus ditaruh ditempat penitipan. Meski begitu, warga menyadari perbaikan jalan harus dilakukan.

“Dua bulan sebelum mulai, kita sudah sosialisasi kepada warga agar menitipkan kendaraannya,” jelasnya

Di jalan Rangkah VII memiliki jumlah penduduk yang cukup padat. Terdiri dari tujuh RT, mulai dari RT 1-7. Masing-masing RT penduduknya sekitar 200-300 kepala keluarga (KK). azi

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry